Makalah penelitian deskriptif

BAB 1
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Sebagai manusia dan bagian dari dunia kependidikan, guru dalam kesehariannya menjalankan tugas seringkali menemukan berbagai permasalahan.Permasalahan - permasalahan yang guru hadapi sudah tentu membutuhkan penyelesaian. Salah satu cara penyelesaian permasalahan tersebut adalah dengan melakukan penelitian. Metodologi penelitian merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengetahui sesuatu yang belum mereka ketahui atau memecahkan masalah yang mereka temui dan pada akhirnya menemukan cara penyelesaiannya.
Metodologi penelitian menggunakan beberapa metode pendekatan dalam menyelesaikan suatu permasalahan. Untuk menyelesaikan suatu permasalahan ataupun pertanyaan dibutuhkan metode penelitian tertentu. Beda permasalahan atau pertanyaan membutuhkan penggunaan metode penelitain  yang  berbeda pula. Pemilihan suatu metode penelitian ataupun jenis penelitian yang dilakukan akan sangat menentukan keberhasilan penyelesaian suatu masalah.
Mengingat tentang pentingnya peranan penelitian maka guru sebagai bagian dari dunia kependidikan yang seringkali menemukan permasalahan dalam hal pembelajaran ataupun berbagai permasalahan pendidikan lainnya dipandang perlu untuk memiliki pengetahuan yang cukup tentang penelitian itu sendiri.
Berdasarkan pemaparan diatas, maka kami akan membahas mengenai salah satu metode penelitian deskriptif yaitu tentang metode penelitian survei.





B.      Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian penelitian deskriptif?
2.      Apa pengertian penelitian survey?
3.      Apa tujuan penelitian survey?
4.      Bagaimana prinsip-prinsip penelitian survey?
5.      Apa saja jenis- jenis penelitian survey?
6.      Bagaimana langkah-langkah penelitian survey?
C.    Tujuan Masalah
1.      Mengetahui pengertian penelitian deskriptif.
2.      Mengetahui pengertian penelitian survey.
3.      Mengetahui  tujuan penelitian survey.
4.      Mengetahui prinsip-prinsip penelitian survey.
5.      Mengetahui jenis- jenis penelitian survey.
6.      Mengetahui langkah-langkah penelitian survey.











BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Penelitian Deskriptif
Penelitian deskriptif ialah penelitian yang diarahkan untuk memberikan gejala-gejala, fakta-fakta, atau kejadian-kejadian secara sistematis dan akurat, mengenai sifat-sifat populasi atau daserah tertentu. Dalam penelitian deskriptif cenderung tidak perlu mencari atau menerangkan saling hubungan dan menguji hipotesis.[1]
Penelitian deskriptif ialah suatu penelitian yang diupayakan untuk mencandra atau mengatasi permasalahan secara sistematis dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat objektif tertentu. Penelitian deskriptif ditujukan untuk memaparkan, menggambarkan, dan memetakan fakta-fakta berdasarkan cara pandang, atau kerangka berfikir tertentu.[2]
B.     Pengertian Penelitian Survey
Menurut Zikmund (1997) “metode penelitian survey adalah satu bentuk teknik penelitian di mana informasi dikumpulkan dari sejumlah sampel berupa orang, melalui pertanyaan-pertanyaan”, menurut Gay & Diehl (1992) “metode penelitian survey merupakan metode yang digunakan sebagai kategori umum penelitian yang menggunakan kuesioner dan wawancara”, sedangkan menurut Bailey (1982)“metode penelitian survey merupakan satu metode penelitian yang teknik pengambilan datanya dilakukan melalui pertanyaan – tertulis atau lisan”.[3]
Menurut Singarimbun dan Effendi (1989), penelitian survey adalah penelitian yang mengambil sample dari satu populasi dan menggunakan kuisioner sebagai alat pengumpul data yang pokok.
Menurut Daniel dalam Balipaper (2010) , Survei merupakan pengamatan atau penyelidikan yang kritis untuk mendapatkan keterangan yang baik terhadap suatu persoalan tertentu di dalam daerah atau lokasi tertentu atau suatu studi ekstensif yang dipolakan untuk memperoleh informasi-informasi yang dibutuhkan.[4]
Dapat diakatakan bahwa Metode survei adalah penyelidikan yang diadakan untuk memperoleh fakta-fakta dari gejala-gejala yang ada dan mencari keterangan-keterangan secara factual, baik tentang institusi sosial, ekonomi, atau politik dari suatu kelompok ataupun suatu daerah. Metode survey membedah dan menguliti serta mengenal masalah-masalah serta mendapatkan pembenaran terhadap keadaan dan praktik-praktik yang sedang berlangsung.
Dalam metode survei juga dikerjakan evaluasi serta perbandingan-perbandingan terhadap hal-hal yang telah dikerjakan orang dalam menangani situasi atau masalah yang serupa dan hasilnya dapat digunakan dalam pembuatan rencana dan pengambilan keputusan di masa mendatang. Penyelidikan dilakukan dalam waktu yang bersamaan terhadap sejumlah individu atanu unit, baik secara sensus atau dengan mengunakan sample. Unit yang digunakan dalam metode survei cukup besar.[5]
Penelitian survey digunakan untuk melakukan penarikan kesimpulan secara umum(generalisasi) dari sampel yang ditentukan. Dalam penelitian ini sampel berfungsi sebagai penduga terhadap populasi penelitian. Pada umumnya, penelitian survey menggunakan data yang erlatif banyak dan besar, walaupun bukan keharusan(cik Hasan Bisri, 1995:55) penelitian dengan menggunakan survey merupakan penyelidikan dengan gerak ke arah meluas dan merata. Karena sampel besar yang dihadapi dalam satu masa tertentu, maka penelitian ini menghasilkan data kuantitatif yang menggambarkan secara umum keadaan sampel yang yang diselidiki.[6]
C.    Tujuan Penelitian Survey
1.      untuk mencari informasi factual secara detail, yang mencandra gejala yang ada.
2.      Untuk mengidentifikasi masalah untuk mendapatkan justifikasi keadaan dan kegiatan yang sedang berjalan.
3.      Untuk mengetahui hal-hal yang dilakukan oleh orang-orang yang menjadi sasaran penelitian dalam memecahkan masalah, sebagai bahan penyusun terencana dan pengambilan keputusan di masa mendatang.
D.    Prinsip-Prinsip Penelitian Survey
Penelitian survey dapat digunakan untuk maksud ialah:
1.      Survei untuk tujuan eksplorasi atau penjajagan. Dalam hal ini, peneliti tidak memiliki hipotesis atas permasalahan yang akan dipecahkan melalui survei yang dilakukaannya. Sebagai contoh pada saat pemerintah mengeluarkan kebijakan tentang kurikulum baru maka peneliti dapat melakukan survey eksplorasi untuk mengetahui sikap guru terhadap kurikulum baru tersebut. Peneliti juga dapat melakukan survey eksplorasi terhadap keputusan pemerintah menetapkan standar pendidikan yang baru selain kurikulum.
2.      penelitian survei juga ditujukan untuk mendeskripsikan suatu keadaan dalam kondisi tertentu. Misalnya, survei untuk mendeskripsikan seberapa jauh kurikulum baru telah terimplementasi di lapangan, termasuk di dalamnya deskripsi tentang usaha-usaha yang telah dilakukan oleh pemerintah untuk mengawal kurikulum baru tersebut.
3.      penelitian survei untuk mencari penjelasan atau eksplanasi atas suatu keadaan. Seperti penelitian untuk mencari faktor-faktor yang menjadi peneyebab terjadinya anak putus sekolah, atau penyebab terjadinya kegagalan dalam mencapai prestasi dalam ujian nasonal. Dalam hal ini, apeneliti akan menghimpun bukti empiric tentang variable-variabel yang diduga menjadi penyebab tersebut.
4.       penelitian survei untuk tujuan mengevaluasi keberhasilan program (efektifitas dan efisiensinya). Dalam hal ini dapat pula untuk mencari umpan balik sebagai dasar perbaikan terhadap program yang sedang berjalan (formatif) atau mencari umpan balik untuk mengambil keputusan apakah program perlu dievisi/diganti jika akan dilaksanakan kembali (sumatif). Seberapa jauh program Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan sebagai suatu bentu desentralisasi dan otonomi pendidikan sudah dapat berjalan akan data dijawab melalui penelitian survei evaluatif.
5.       penelitian survei juga dapat untuk menggali prediksi atas suatu kebijakan yang akan diterapkan. Seperti adanya kebijakan akan diterapkannya kurikulum baru, akan dapat digali pendapat umum mengenai seberapa jauh kemungkinan keberhasilannya.
6.      penelitian survei untuk membuat proyeksi ke depan. Misal dengan adanya kurikulum baru yang menurut penjelasannya sudah dikurangi muatan jam pertemuannya, apakah menjadikan peserta didik dapat meraih hasil yang lebih baik.
7.      penelitian survei untuk tujuan operasional. Misalnya, survei untuk menggali berbagai faktor yang akan mendukung dan menghambat penerapan suatu kebijakan baru, bagaimana jalannya kebijakan tersebut dan bagaimana hasil yang akan dicapai.
8.      penelitian survei untuk mengembangkan indikator sosial secara berkala. Seperti survei untuk menentukan indicator pemerataan pendidikan, indikator tingkat pencapaian prestasi siswa secara nasional (Subali, 2010).
E.     Jenis- Jenis Penelitian Survey
berdasarkan  konteks pendidikan dan tingkah laku, penelitian survey minimal dapat dikelompokkan menjadi lima macam yaitu (Sukardi, 2007):
1.       Survey Catatan
Jenis survey ini sering disebut survey of records, karena dalam kegiatan penelitian ini banyak menggunakan sumber-sumber yang berupa catata atau informasi nonreaksi. Dalam penelitian nonreaksi ini, penelitian ini biasanya tidak banyak melibatkan jawaban langsung dari subjek orang atau subjek yang diteliti. Survey model catatan ini mempunyai keuntungan dibanding model lainnya, yaitu bahwa objektivitas informasi yang diperolah lebih objektif dan bisa dipertanggungjawabkan. Disamping itu, survey menggunakan sumber catatan ini mempunyai kelebihan, termasuk:
·         Catatan merupakan sumber informasi yang tidak dapat bereaksi terhadap perlakuan yang diterima yang berasal dari peneliti,
·         Sumber-sumber yang ada, murah dan tidak berpindah-pindah tempat, sehingga lebih cepat diakses
·         Catatan yang ada memungkinkan dilakukan perbandingan secara historis adan dilakukan secara analisis kecenderungan dari suatu keadaan ke keadaan lain yang berbeda, dan
·         Jika catatan tepat dan up to date, mereka dapat menjadi acuan perbandingan yang sangat baik.
Adapun  kelemahan yang dimiliki oleh penelitian survey catatan diantaranya adalah sebagai berikut:
·         Peneliti terhalang dengan sumber catatan yang memiliki sifatconfidential atau rahasia Negara, kelompok, atau mungkin juga pribadi.
·         Sumber-sumber catatan mungkin sekali tidak lengkap, tidak tepat, dan obsolete atau kadaluwarsa
·         Adanya aturan untuk usia suatu catatan dapat diketahui public sehingga membuat perbandingan tidak valid, misalnya catatan higky secretnegara maka baru se5telah masa 30 tahun, rahasia negara tersebut dapat dubuka  untuk diketahui public.
·         Catatan dapat menyebabkan salah persepsi, utamanya jika peneliti tidak menerangkan bagaimana catatan dikumpulkan dan diadministrasi
·         Tujuan pencatatan biasanya tidak berhubungan dengan kegiatan survey. Oleh karena itu, peneliti menyeleksi bagian informasi yang relevan dan menganalisisnya dengan menggunakan teknik yang tepat.
·         Catatan pada umumnya hanya berupa informasi factual yang masih memerlukan kajian lebih lanjut guna mencapai kebermaknaannya.

2.       Survei Menggunakan Angket
            Jenis kedua adalah metode survei dengan menggunakan angket atau kuisioner. Survei dengan angket biasanya didistribusikan ke responden melalui jasa pos. Dinegara-negara dimana masyarakatnya lebih maju tingkat pendidikannya, penelitian ini temasuk aman, tetapi untuk negara kita masih memerlukan pencermatan secara insentif. Walaupun demikian, sebaiknya kita perlu mengetahui keunggulan dan kelemahan penelitian survey dengan menggunakan angket sebagai alat pengumpul data.
Keunggulan penelitian survey dengan menggunakan angketi diantaranya adalah bahwa penelitian survey dengan model angket :
·         Merupakan penelitian dengan biaya murah, jika dibandingkan dengan menggunakan alat pengumpul data lainnya, misalnya : wawancara dan observasi,
·         Dapat menjangkau responden dengan jumlah besar dan tempat tinggal yang jauh
·         Dapat direncanakan dengan penampilan angket bagus, sederhana, dan menarik.
·         Dapat diadministrasi dengan lebih mudah, dan
·         Karena alasan tertentu, pengisian angket dapat dilakukan dengan model anonym atau merahasiakan nama responden
*      Kelemahan penelitian survey data menggunakan angket, diantaranya adalah seperti berikut:
·         Kemungkinan terjadi tingkat pengembalian responden rendah. Ini terjadi jika responden memiliki tingkat pendidikan rendah atau banyak melibatkan orang-orang tua.
·          Tidak ada kepastian bahwa pertanyaan dalm angket diketahui maksudanya oleh responden
·         Tidak ada kepastian bahwa yang menjawab adalah responden yang dimaksud oleh peneliti
3.       Penelitian Survei Melalui Telepon
Penelitian survey jenis lainnya adalah penelitian dengan menggunakan jasa telepon. Pada penelitian ini, peneliti dengan menggunakan buku petunjuk telepon (buku kuning) menghubungi responden, kemudian mengatakan kepada mereka maksud dan tujuannya memperoleh informasi yang diinginkan adalah jawaban dari mereka.
 Seiring dengan kemajuan teknologi, penelitian survey melalui telepon juga maju dan banyak digunakan baikd alam bidang pendidikan maupun pada penelitian social. Karenanya penelitian ini ternyata juga mempunyai keunggulan dan kelemahan.
Keunggulan penelitian survey melalui telepon mempunyai beberapa keunggulan beberapa diantaranya, yaitu sebagai berikut:
·         Lebih mudarh jika dibandingkan dengan metode wawancara langsung
·         Mamungkinkan meghibungi respoden dalam jumlah besar
·         Dapat dilakukan dengan waktu fleksibel, misalnya siang dan sore hari dimana para responden sudah berada dirumahnya masing-masing
·          Dapat mencakup daerah tinggal yang lebih luas, yaitu dimana responden berdomisili
·         Responden merasa lebih mudah dalam berkomunikasi, misalnya: di rumah, mereka masing-masing dan mereka cenderung lebih jujur
Kelemahan survey melalaui telepon
·         Banyak penduduk yang belum memeiliki pesawat komunikasi telepon. Kondisi ini jika diabaikan akan mempengaruhi tingkat representativeness atau keterwakilan responden
·         Strata masyarakat yang ada tidak dapat dijangkau generalisasi yang terwakili, karena tidak semua masyarakat memiliki sarana komunikasi telepon
·         Hilangnya beberapa keuntungan yang ada pada wawancara langsung seperti hilangnya ekspresi wajah, gerak anggota badan tangan dan kaki, serta gambaran lingkungan rumah responden.
4.       Survei Menggunakan Wawancara Kelompok
Penelitian survey lain yang juga banyak digunakan oleh para peneliti adalah survey dengan menggunakan wawancara kelompok. Teknik ini mirip dengan wawancara perorangan. Peneliti dalam menggali informasid alam grup, memungkinkan terjadinya interaksi di antara anggota kelompok dan dengan peneliti, sehingga menghasilkan suatu gambaran yang lebih baik tentang keadaan subjek atau objek yang diteliti.
            Penelitian survey dengan menggunakan gurp wawancara mempunyai beberapa keuntungan, yaitu sebagai berikut.
·         Cara tersebut lebih efiseien dan lebih murah jika dibandingkan dengan wawancara secara individual
·         Hasil survey lebih merefleksikan tingkah laku kelompok dan merupakan hasil consensus antarresponden
·         Menunjukkan adanya bentuk interaksi kelompok dalam suatu lembaga
·         Dapat meragsang produktivitas yang lebih tinggi diantara kelompok
Disamping kelebihan diatas, survey dengan menggunakan wawancara kelompok juga mempunyai kelemahan, yang perlu diketahui oleh para peneliti. Beberapa kelemahan tersebut diantaranya ialah :
·         Adanya interaksi antaranggota dalam suatu kelompok, memungkinkan terjadi rasa terintimidasi perbendaan yanga ada dalam individual
·         Menimbulkan loyalitas kelompok yang dapat mempengaruhi keadaan kelompok tersebut
·         Memungkinkan terjadinya manipulasi oleh anggota grup memiliki kelebihan, misalnya pandai bicara
5.       Survei dengan Melakukan Wawancara Individual
Penelitian survey jenis yang kelima ini merupakan survey dengan menggunakan pendekatan konvesional, yaitu wawancara perorangan. Pada penelitian dengan wawancara individual ini lebih berhasil apabila peneliti merasa tertantang atau challenging untuk melakukan eksplorasi permasalahan dengan informasi terbatas.
Kelebihan penelitian survey dengan wawancara individual adalah sebagai berikut:
·         Dapat lebih bersifat personal
·         Memungkinkan terjadinya wawancara yang mendalam dengan jawaban bebas
·         Proses dapat fleksibel dengan menyesuaikan situasi dan kondisi lapangan yang  ada
·         Memungkinkan peneliti memperoleh informasi tambahan dari responden yang ebrkaitan dengan gerakan tangan, badan, nada, dan suara jawaban.
·         Lingkungan rumah juga dapat meningkatkan ketepatan teknik wawancara.
Penelitian survey dengan wawancara yang dilakukan secara individual juga mempunyai beberapa kelemahan termasuk dintaranya sebagai berikut:
·         Lebih mahal dan memerlukan waktu lama, memungkinkan terjadinya intimidasi ketika terjadi hal yang mengecewakan responden, misalnya: karena atribut yang dimiliki responden yang berbeda. Atribut tersebut misalnya : perbendaan ras, perbedaan etnis, perbedaan latar belakang social antara peneliti dan responden
·         Terjadinya manipulasi secara terang-terangan dari pewawancara
·         Memungkinkan terjadinya konflik pribadi
·         Memerlukan ketrampilan berwawancara
·         Mungkin sulit menyimpulkan hasil temuan wawancara[7]
F.     Langkah-Langkah Penelitian Survei
Terdapat enam langkah dasar dalam melakukan sebuah penelitian survei, yakni:
1.      Membentuk hipotesis awal, menentukan jenis survei yang akan dilakukan akankah melalui surat (e-mail), wawancara(interview), atau telepon, membuat pertanyaan-pertanyaan, menentukan kategoridari responden, dan menentukan setting penelitian.
2.      Merencanakan cara untuk merekam data dan melakukan pengujian awal terhadap instrumen survei.
3.      Menentukan target populasi responden yang akan di survei, membuat kerangka sampel survei, menentukan besarnya sampel, dan memilih sampel.
4.      Menentukan lokasi responden, melakukan wawancara (interview), dan mengumpulkan data.
5.      Memasukkan data ke komputer, mengecek ulang data yang telah dimasukkan, dan membuat analisisstatistik data.
6.      Menjelaskan metode yang digunakan dan menjabarkan hasil penemuan untuk mendapatkan kritik, serta melakukan evaluasi.[8]











BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Metode survei adalah penyelidikan yang diadakan untuk memperoleh fakta-fakta dari gejala-gejala yang ada dan mencari keterangan-keterangan secara factual, baik tentang institusi sosial, ekonomi, atau politik dari suatu kelompok ataupun suatu daerah. Metode survey membedah dan menguliti serta mengenal masalah-masalah serta mendapatkan pembenaran terhadap keadaan dan praktik-praktik yang sedang berlangsung.
Salah satu Tujuan Penelitian Survey untuk mencari informasi factual secara detail, yang mencandra gejala yang ada.
Adapun prinsip-prinsip dari penelitian survey Penjajagan (eksploratif),,Penjelasan (explanatory atau confirmatory), yakni untuk menjelaskan hubungan kasual dan pengujian hipotessa,Evaluasi,Prediksi atau meramalkan kejadian tertentu di masa yang akan datang, Penelitian operasional,Pengembangan indikator-indikator sosial (Singarimbun dan Effendi, 1989)
Jenis- jenis penelitian survey adalah Survey Catatan,Survei Menggunakan Angket,Penelitian Survei Melalui Telepon,Survei Menggunakan Wawancara Kelompok, dan Survei dengan Melakukan Wawancara Individual
Langkah-langkah penelitian survey adalah:
·         Membentuk hipotesis awal
·         Merencanakan cara untuk merekam data 
·         Menentukan target populasi
·         Menentukan lokasi responden
·         Memasukkan data ke komputer
·         Menjelaskan metode yang digunakan.





[1] Nurul Zuriah.2009.Metode Penelitian Sosial dan Pendidikan.
[2] Yana Suryana, Tedi Priatna.2009. Metodelogi Penelitian Pendidikan
[4] http://ikhaambotuo.blogspot.com/2012/03/makalah-penelitian-survey-disusunoleh.html

[5] Nazir, moh. 2005. Metode penelitian.
[6] Ibid hal 107
[8] http://id.wikipedia.org/wiki/Penelitian_survei

0 Response to "Makalah penelitian deskriptif"