BAB XII
BIOGRAFI ULAMA HADITS
A.
Pengertian
dan Urgrensi Biografi Ulama Hadits
Biografi
adalah riwayat hidup seseorang (kamus Besar Bahasa Indonesia (1989: 291). Oleh
karena itu, yang dimaksud biografi ulama hadits adalah riwayat hidup seorang
ulama atau yang ahli dalam ilmu hadits. Karena mengetahui biograifi ulama
hadits itu penting maka ada suatu ilmu yang membicarakan hal ihwal dan biografi
ulama hadits, dan ilmu tawarihi’r-ruwah
membahas tentang kapan dan dimana seorang rawi dilahirkan, dari siapa ia menerima
hadits, siapa orang yang pernah mengambil hadits dari padanya dan diterangkan
pula dimana dan kapan ia wafat. Para ulama hadits ini biasa diklasifikasikan
menjadi tiga periode :
1. Sahabat
besar
2. Masa
sahabat kecil
3. Para
tabi’in
B.
Ulama
Hadits Periode Sahabat Besar
Para
ulama hadits yang menjadi khalifah itu adalah
Abu Bakar, Umar Ibnu khotob, Utsman Ibnu Affan dan Ali Ibnu Abi Thalib.
1.
Abu
Bakar Ashidiq
Nama
lengkap beliau adalah Abdullah Ibnu Abi Khuhafah al-Tamimi Ibnu Amr Ibn Ka’ab
Ibn Sa’ad Ibn Taim Ibn Murah Ibn Ka’ab.
Bertemu nasabnya dengan Nabi pada kakeknya Murrah Bin Ka’ab Bin Lu’ai. Abu
Bakar adalah sahabat Rasulullah saw. Yang telah menemani Rasulullah saw sejak
awal diutusnya beliau sebagai Rasul, beliau termasuk orang yang awal masuk islam. Beliau dilahirkan di Mekkah dua setengah tahun setelah
tahun gajah.
Pada masa kecil ia
bernama Abd al-Ka’bah. Kemudian nama tersebut oleh Nabi diganti menjadi
Abdullah. Abu Bakar mendapat gelar karena ia orang yang paling cepat masuk
Islam. Kemudian al-Shiddiq (yang membenarkan) didapat karena ia secara cepat
membenarkan berbagai macam peristiwa kerasullan Muhammad saw. terutama
peristiwa Isra Mi’raj.
Menurut para ulama sejarah, Abu Bakar meninggal dunia
pada malam selasa, tepatnya pada waktu maghrib dan Isya pada tanggal 8 Jumadil
Awal 13 H. Usia beliau ketika meninggal dunia adalah 73 tahun. Beliau berwasiat
agar jenazahnya dimandikan oleh Asma binti Umais, istri beliau. Beliau
dimakamkan di samping makam Rasulullah.
2.
Umar
Ibnu Khathab
Nama
lengkapnya adalah Umar Ibn Khathab Ibn Nufail Bin Abdul Uzza Ibn Ribaah Ibn
Qart Ibn Rizail Ibn Adij Ibn Ka’ab Ibn Lu’ai al-Quraisy al-‘Adawy. Terkadang
dipanggil dengan Abu Hafash dan digelari dengan al-Faruq. Ibunya bernama
Hantimah Binti Hasyim Bin al-Muqhirah al-Makhzumiah (Endang Soetari, 2008:
212). Pada masa khalifahnya selama
sepuluh tahun, ia berhasil meluaskan khehalifahannya. Tercatat hampir sebagian
dari tiga benua berhasil ditaklukannya. Akan tetapi kebesarannya itu tidak
mempengaruhi kearifan dan senantiasa berlaku adil.
Dibalik kesuksesaannya memimpin Islam. Ternyata ada yang
menaruh dendam karena negaranya di taklukan Umar. Yaitu seorang Majusi asal
Parsi yang bernama Abu Lu’lu. Hingga pada suatu shubuh ketika Umar memimpin
shalat berjamaah. Umar menghembuskan napas beberapa bulan setelah ditikam oleh
Abu Lu’lu yang kemudian membunuh tiga belas orang lainnya dan diakhiri dengan
menikan dirinya sendiri.
3.
Utsman
Ibnu Affan
Nama
lengkapnya adalah Ibn Abi Ash Ibn Umayah Ibn Abi Ash Ibn Umayah Ibn Aby al-Syam
Ibn Abi Manap Ibn Qushay Ibn Kilab Murrah al-Qurasy al-Umawi, pada masa
Jahiliyah ia di panggil dengan Abu Amr dan pada masa islam nama julukkannya
(kunyah) adalah Abu Abdillah. Dan juga ia digelari dengan sebutan
“Dzunnuraini”, dikarenakan beliau menikahi dua putrid Rasulullah saw yaitu
Ruqoyah dan Umu kaltsum. Ibunya bernama Arwa Bin Kuraiz Bin Rabi’ah bin Habib
Bin Abdi Syam yang kemudian mnganut islam yang baik dan teguh (Endang Soetari,
2008: 2017).
Ia menjabat khalifah selama dua belas tahun. Pada enam
tahun pertama pemerintahannya mencapai kegemilangan. Salah satunya adalah
dengan dibukukannya al-Quran dan perluasan sampai ke Afrika utara, Tripoi,
Syiprus. Akan tetapi pada enam tahun terakhir pemerintahanya mulai mengalami
kemunduran karena banyak kebijakannya yang diselewengkan oleh bawahannya. Dan
muncul praktik nepotisme yang marak di pemerintahannya. Kemnudian seorang
munafik bernama Ibn Saba’ menghembuskan isu tersebut yang mengakibatkan
terjadinya pemberontakan. Yang mengakibatkan beliau terbunuh tahun 35 Hijriah
pada pertengahan Tasriq tanggak 12 Dzul Hijjah, dalam usia 80 tahun lebih, di
bunuh oleh kaum pemberontak (Khawarij)
4.
Ali
Ibn Abu Thalib (18 sH-40 H)
Khalifah
keempat (terakhir) dari al-Khulafa Ar-Rasyidin (empat khalifah besar) orang
pertama yang masuk islam dari kalangan anak-anak., sepupu nabi saw
yang kemudian menjadi menantunya.
Ayahnya, Abu Thalib Bin Abdul Muthalib bin Hasyim bin Abd Manaf, adalah kakak
kandung ayah nabi saw, Abdualah bin Abdul Muthalib. Ibunya bernama Fatimah
binti As’ad bin Hasyim bin Abd Manaf.
Pada awal kepemimpinan Ali ada beberapa langkah yang
dilakukan olehnya:
a.
Memecat para pejabat yang di angkat olehUstman karena
tidak baik.
b.
Mengambil kembali tanah yang telah dibagikan Ustman
kepada kerabatnya tanpa alasan yang jelas.
c.
Pemberian pembagian tunjangan kepada kaum muslimin
seperti pada masa Abu Bakar secara marata.
d.
Mengatur tata laksa pemerintahan demi kepentingan umat.
e.
Menjadikan kota Kuffah sebagai pusat pemerintahan.
C. Ulama Hadits Periode Sahabat Kecil
Dalam periode ini menerangkan tentang para sahabat yang
paling banyak meriwayatkan dan hafal hadits yang disebut al-muktsasirun fil al-hadits(Nawir Yuslem, 2003:438). Sedang para al-Muktsirun fil al-Hadits adalah: Abu
Hurairah, Abdullah ibn Umar, Annas ibn Malik, Aisyah, Abudullah ibn Abbas,
Jabir ibn Abdullah dan Abu Sa’as al-Khudri.
1. Abu Khurairah(21 SH-57H/602 M-769 M).
Para ahli sejarah berbeda-beda pendapat mengenai nama
beliau tetapi yang paling terkenal adalalh Abdurohman ibn Sakhr Ad-Dausy
al-Atamimy. Pada masa Jahiliyyah beliu bernama Abu Syam. Setelah memeluk Islam,
beliau diberi nama dengan Abdurohman atau Abdullah, ibunya bernama Maimunah,
yang memeluk Islam berkat seruan Nabi (Hasbi Ash-Shiddieqi, 1999:281).
2. Abdullah ibnu Umar (10 SH-73 H)
Nama lengkap ibn Umar adalah Abu Abdurahman Abdullah ibn
Umar ibn Khathab ibn Nufail bin Abdul Uzza
Ibn Ribah Ibn Qart ibn Rizail ibn Adij ibn Ka’ab ibn Luay al-Quraisy al-
‘addawi. Selama 60 tahun, setelah wafatnya Nabi, beliau sering memberikan fatwa
kepada kaum muslim. Baik dari kalangan sahabat maupun dari kalangan Tabiin.
3. Annas Ibnu Malik (10 SB-93 H)
Annas Ibnu Malik nama lengkapnya adalah Annas ibn malik
ibn al-Nadhr ibn dhamdham al-Anshari ak-Khazraji al-Nazari. Annas adalah
perawih hadits terbanyak ketiga dari kalangan sahabat. Jumlah haditz yang
diriwayatkannya adalah 2286 hadits.
4. Aisyah Asidiqiyah (9SB-58H)
Dia adalah Aisyah binti Abu Bakar Shiddiq, salah seorang
istri Rasullulah SAW. Beliau meiwayatkan hadits sebanyak 22120 hadits. Aisyah
binti Abu Bakar Shiddiq adalah orang keempat yang paling banya meriwayatkan
hadits. Beliau wafat pada bula Ramadhan sesudah melakukan shalat witir pada
tahun 668 M.
5. Abdullah Ibnu Abbas (3 SB-68H)
Nama
lengkapnya Abdullah ibn abbas adalah abdul abbas ibn abdil mutalib. Menurut ibn
umar, abbas adalah salah seorang perawi yang paling banya meriwayatkan hadits.
Pada masa bani ummyyah, beliau memilih di Hijjaz sampai wafatnya pada tahun 68
H di Thaif.
6. Jabir Ibnu Abdillah (16SB-78H)
Nama lengkapnya adalah Jabir abdillah ibn abdillah ibn
Amr al-Anshari al-Khazraji, seorang sahabat yang menjadi ulama di Madinah.
Beliau salah seorang sabahat meriwayatkan hadits sebanyank 1540 haditz.
7. Abu Sa’id Al-Khudri (12 SB-74H)
Nama lengakpnya adalah Abbu Sa’id al-Khudri adalah abbu
sa’id ibn malik ibn sinan al-khudri, al-Khazrai al-Ansgari. Beliau termasuk
sahabat yang paling banyak merwayatkan hadits kurang lebih 1170 hadits yang
telah diriwayatkannya.
D. Ulama Hadits periode tabi’in
Periode
ini adalah setelah wafatnya Nabi dan para sahabat besar.
1. Muhammad bin Syihab az-Zuhri
Nama lengakap Muhammad ibn muslim az-zuhri adalah Abu
Bakar Muhammad ibn Muslim Ubaidillah ibn Syihab al-Quraisyi az-Zuhri. Beliau
lahir pada tahun 50 atau 51 Hijriyah pada masa pemerintahan kalifah Muawiyah
bin Abu Sufyan.
Beliau
adalah ulama besar Tabi’in yang mula-mula menadwinkan hadits dan salah seorang
hafid yang besar dari pendulu Madinah yang terkenal diseluruh hijaz dan Syam.
Beliau meninggal pada tahun 124 H, dalam usia 73 tahun (Muhammad Ahmad,
2000:175)
2. Muhammad Ibnu Sirin
Nama lengkapnya adalah Abu Bakar Muhammad ibn Sirin
al-Anshary. Seorang tabi.in terkemuka dalam ilmu agama di Basra. Terkenal dalam
bidang Wara’, hadits dan Ta’bir. Mengenai Ibnu Sirin al-Muwarik pernah berkata
“tidak pernah aku melihat orang yang lebih pandai dalam ilmu fiqih selain dari
Muhammad Ibnu Sirin yang dilandasi kewaraan. “
3. Said Ibnu al-Musaiyab
Nama lengkapnya adalah Abu Muhamad Said ibn al-Mushayab
ibn Huzn ibn Abi Wahhab ibn Amr Ibn’ A-Idz ibn Imron ibn Mahzum al-Quraisy. Ia
adalah pembuka tabi’in yang terkenal dan salah satu dari tujuh fukaha hadits
yang telah mengumpulkan hadits, fiqih, zuhud dan wara. Said lahir pada tahun
tiga belas Hijriyah dan wafat dimasa pemerintahan al-walid Ibnu Abdul Malik
pada tahun 94 H dalam usia 79 tahun.
4. Urwah Ibnu al-Zubair
Urwah Ibnu al-Zubair adalah Abu Abdilah Urwah Ibn
al-Zubair Ibn al-Awab ibn Khuwaili ibn Asad ibn Abdil Uzza ibn Qusyai al-Asady
al-Quraisy. Dia termasuk dari tujuh fuqaha di Madinah. Selama hidupnya, ia
tidak pernah mencampuri urusan persengketaan antara sesama sahabatnya. Beliau
dilahirkan pada akhir masa pemerintahan Umar dan wafat dalam keadaan sedang
berkuasa pada tahun 93 H.
5. Nafi al-Adawi
Nama lengkapnya adalah Abu Abdilah al-Madani, seorang
imam tabi’in di Madinah. Ulama besar dalm hal Agama, mencapai puncak ilmu
pengetahuan dan banyak meriwayatkan hadits. Kata al-Khalily: “Nafi’ adalah
seorang imam tabi’in, diakui oleh semua golongan dan shahih riwayatnya”. Ada
diantara ulama yang mendahulukan beliau atas Salim ibn Abdillah ibn Umar dan
ada pula yang menyamakannya. Ia wafat pada tahun 117 H.
6. Hasan al-Bashasri
Nama lengkapnya adalah Abu Sa’id al-Hasan ibn Yasar
al-Bishry. Ibunya adalah khaira. Budak ummu salamah yang telah dimemerdekakan.
Beliau adalah imam ternama di Bashrah, samudra ilmu di masanya. Beliau lahir di
Madinah pada tahun 21 H/624 M pada masa akhir pemerintahan Umar dan di besarkan
di Wadil Qura dalam pemeliharaan Ali ibn Abi Thalib. Beliau wafat pada tahun
110 H/708 M dalam usia 88 tahun. Mengenainya, ibnu Sa’ad pernah berkata:
“al-Hasan adalah seorang ulama yang jami’, tinggi nilainya, tsiqah, ‘abid,
fasih, dan tampan rupanya.
7. Imam Buchari
Nama lengkapnya adalah Abu Abdilah Muhammad bin Ismail
bin Ibrahim bin al-Mughairah bin Bardzibah al-Ja’fi al-Buchari. Beliau
dilahirkan pada jumat, 13 syawal 194 H dikota Bukhara dann meninggal didesa
kkhartank kota Samarkand pada tanggal 30 ramadhan tahun 256 Hijriyah. Ayahnya
adalah seorang yang a’lim dibidang hadits, seperti Malik ibn Anas, Hammad ibn
Zaid dan ibn al-Mubarok. Ketika al-Buckhari masih kecil ayahnya meninggal.
Untungnya, al-Buchari memperoleh harta warisan yang tergolong cukup. Tampaknya,
spesialisasi ayahnya inilah yang mengilhami al-Buchari untuk menekuni hadits. Dia
wafat pada malam Idul Fitri tahun 256 Hijriyah (31 Agustus 870 M) dalam usia 62
tahun kurang 13 hari.
8. Imam Muslim
Nama lengkapnya
adalah Muslim al-Hajjaj al-Qusyairi al-Naisaburi. Ia termasuk salah seorang
dari ulama-ulama hadits yang terkenal yang dilahirkan di Naisabur pada tahun 204 Hijriyah. Keramahannya kepada
orang lain telah membuat dirinya menjadi seorang pedagang yang sukses. Ima
wafat pada 26 Rajab 261 H di dekat Nasaibur dan dimakamkan pada hari senin, 25
Rajab 261 H dalam usia 55 tahun. Kitabnya yang paling terkenal adalah al- Jamius shahih atau shahih Muslim.
9. Imam Abu Daud
Nama lengkpnya adalah
Abu Daud Sulaiman bin al-Asy bin Ishaq al-Sijjitstanyi. Beliau dinisbatkan
kepada tempat kelahiranya yaitu diSijitstany. Beliau dilahirkakn dikota tersebut
pada tahun 202 H (817 M) dan wafat pada hari minggu bulan Rajab tahun 275 H
(889 M) dikebumikan pada har senin di Nisaibur. Karyanya yang terbesar dan
sangat berfaedah bagi para mujtahid ialah kitab sunan yang kemudian terkenal
dengan nama sunan Abu Daud.
10. Imam al-Turmudzi
Nama
lengkapnya Abu ‘Isa bin Saurah al-Turmudzi. Beliau seorang muhaddits yang
dilahirkan dikota Turmudz, sebuah Utara Sungai Amuderiya, sebelah Utara Iran
pada malam senin, 13 Rajab tahun 279 H dalam usia 70 tahun. Al-Turmudzi adalah
ulama hadits yang pertama sekali mempopulerkan predikat Hadits Hasan.
11. Imam
al-Nasa’i
Nama lengkapnya
adalah Abu ‘Adirahman Ahmad bin Sya’aib bin Bahr. Beliau dilahirkan pada tahun
215 H di kota Nasa yang yang masih tewrmasuk wilayah Khurasan. Al-Nasa’I wafat
di Palestina pada bulan Syafar tahun 303 H/915 M dan dimakamkan di Baitul
Maqdis. Karya beliau yang utama adalah Saunanul Kurba yang akhirnya terkenal
dengan nama sunan al-Nasa’I.
12. Imam Ibnu Majah
Ibnu Majah adalah nama nenek moyang yang berasal
dari kota Qazwin, salah satu kota Iran. Nama lengkap Imam hadits yang terkenal
dengan sebutan neneknya ini ialah Abu ‘Abdilah bin Yazid Ibnu Majah. Beliau
dilahirkan di Qawin pada tahun 207 H/ 824 M dan wafat hari selasa, bulan
Ramadhan, tahun 273 H/887 M.
BAB
XIII
INGKAR
SUNNAH
A.
Pengertian
Ingkar Sunnah
Pengertian
Ingkar Sunnah adalah suatu paham atau kepercayaan yang menolak keberadaan
sunnah dan hadits, mengingkari kedudukannya, dan tidak mau menggunakan hadits
atau sunnah sebagai sumber syariat Islam setelah al-Quran.
B.
Sejarah
Lahirnya Ingkar Sunnah
1.
Kelompok
Ingkar Sunnah pada Abad Klasik
Pada awal masa
Bani Abbasyiah muncul secara jelas kelompok kecil umat Islam yang menolak
sunnah sebagai salah satu sumber ajaran islam. Imam Syafi’I, dalalm bukunya Al-Umm, menyatakan bahwa kelompok yang
menolak sunnah sebagai sumber ajaran
islam kedua swtelah Al-Quran telah muncul di penghujung abad kedua atau awal
abad ketiga Hijriyah. Pada saat munculnya, kelempok tersebut telah melengkapi
diri dengan sejumlah argumentaasi untuk menopang pendirian mereka. Kepada
mereka sesuai dengan sikap mereka yang menolak sunnah, al-Syafi’I menggunakan
istilah al-thaifah allati raddat
al-khabar kullaha (kelompok yang menolak sunnah dan hadits secara
keseluruhan), yang dalam hal ini diidintikkan dengan kelompok Ingkar Sunnah.
2.
Kelompok
Ingkar Sunnah Pada Abad M oderen
Kelompok Ingkar
Sunnah Klasik yang sulit untuk diiddentifikasi secara pasti, kelommpok ingkar
sunnah abad modern terutama tokoh-tokohnya dapat diketahui dengan jelas dan
pasti, kembali menetas di India (pada abad ke 20 M) (Abdul Mawjud, 77-78).
Sebab timbulnya
Ingkar Sunnah ini adalah akibat imperialisme dan kolonialisme Barat ke berbagai
wilayah islam. Pengaruh kolonialisme yang semakin dahsyat abad ke 19 M didunia
islam, terutama di India setelah terjadinya pemberontakkan melawann kolonilisme
1857 M.
Tokoh-tokoh
kelompok Ingkar sunnah abad modern yang cukup terkenal adalah :
1. Taufiq
Shidqi
2. Rayad
Khalifah
3. Ghulam
Ahmad Parvez
4. Kasim
Ahnad
5. Tokoh-tokoh
Ingkar Sunnah asal Indonesia, yaitu: Abdul Rahman, Irham, Sutarto dan Lukman
Saad.
C.
Argumen
Paham Ingkar Sunnah
1.
Argumen
Naqli
tPöqtur ß]yèö7tR Îû Èe@ä. 7p¨Bé& #´Îgx©
OÎgøn=tæ ô`ÏiB
öNÍkŦàÿRr& (
$uZø¤Å_ur Î/ #´Íky 4n?tã ÏäIwàs¯»yd 4 $uZø9¨tRur
øn=tã |=»tGÅ3ø9$# $YZ»uö;Ï?
Èe@ä3Ïj9 &äóÓx« Yèdur ZpyJômuur 3uô³ç0ur tûüÏJÎ=ó¡ßJù=Ï9 ÇÑÒÈ
“
(dan ingatlah) akan hari (ketika) kami bangkitkan pada tiap-tiap umat seorang
saksi atas mereka dari mereka sendiri dan kami datangkan kamu (Muhammad)
menjadi saksi atas seluruh umat manusia. dan kami turunkan kepadamu Al Kitab
(Al Quran) untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar
gembira bagi orang-orang yang berserah diri.” (An-Nahl :89)
2.
Argumen
Aqli
a. Al-Quran
diwahyukan oleh Allah kepada Nabi Muhammad SAW.
b. Dalam
sejarah, umat islam telah mengalami kemunduran karena terpecah-pecah.
Perpecahan itu terjadi karena umat islam berpegang teguh kepada hadits Nabi.
c. Kalaulah
hadits dapat dijadikan hujjah selain Al-Quran, tentulah Nabi SAW.
D.
Pokok-pokok
Ajarann dan Pemahaman Ingkar Sunnah
Pada dasarnya,
pokok-pokok ajaran dan pemahaman serta pemikiran pengingkar sunnah adalah anti
sunnah Rasulullah SAW.
Berikut ini
merupakan sebagian besar ajaran dan
pemahaman para pengingkar Sunnah, dengan menggunakan bahasa mereka diantaranya
yaitu :
1. Al-Quran
adalah satu-satunya kitab pegangan
2. Al-Quran
adalah kebenaran yang pasti dan selain al-Quran adalah sangkaan belaka
3. Al-Quran
tidak perlu penjelas selain al-Quran
4. Al-Quran
sudah lengkap, terperinci dan menjelaskan segalanya
5. Tidak
ada shalat jum’at
6. Tidak
ada shalat Idul Adha dan Idul Fitri
7. Mereka
tidak punya mesjid
8. Tidak
ada azan daan Iqomat
9. Puasa
hanya wajib bagi orang yang melihat bulan
10. Jilbab
tidak wajib
E.
Pandangan
Ulama Terhadap Ingkar Sunnah
1.)
Kelemahan
argument naqli
Para pengingkar
sunnah cenderung untuk memeilih-milih ayat Al-Quran. Apabila ada yang cocok
dengan pemikiran mereka maka ambil dan jika tidak mereka akan tinggalkandan
tidak disebut-sebut lagi.
2.)
Argument-argument
Aqli
Sesungguhnya
tidak ada terdapat argument-argumen yang cukup kuat untuk tidak menjadikan
hadits sebagai sumber ajaran islam sebagaimana Al-Quran. Ingkar Sunnah dan
Hadits merupakan sebuah sikap yang tidak dapat dipertahankan, bahkan sangat bertentanagan
dengan doktrin Al-Quran maupun ijma para sahabat, tabi’in, jumhur ulama. Aliran
yang tidak mempercayai hadits Nabi Muhammad SAW.
F.
Upaya
Penanggulangan Terhadap Paham Ingkar Sunnah
1. Penerbit
sejumlah buku yang menjelaskan kesalahan dan bahaya paham sesat
2. Penetapan
fatwa sesat oleh MUI
3. Penerbitan
panduan penetapan sepuluh criteria sesat oleh MUI pusat pada tanggal 6 November
2007
G.
Upaya
Ahli Sunnah Melestarikan Sunnah
1. Sunnah
sebagai salah satu sumber ajaran islam
2. Upaya
kegiatan kritik sanad dan matan
3. Upaya
penciptaan berbagai istilah, kaidah dan cabang pengetahuan sunnah
BAB XIV
PERKEMBANGAN INGKAR SUNNAH
A.
Ingkar
Sunnah diIndonesia
Paham dan ajaran
sesat Ingkar Sunnah muncul d Indonesia sekitar tahun 1980-an. Pengajian mereka
cukup ramai diJakarta. Dimana pun pengajian itu mereka dadakan, jamaah tinggal
naik mobil antar jemput. Pengajian dimulai ba’da magrib dan didikuti banyak
orang. Disamping pengajian rutin yangmereka lakukan, ternyata kelompok Ingkar
Sunnah ini juga banyak mencetak buku-buku untuk menyebarkan paham sesat nya di
tengah-tengah masyarakan. Begitu pula penyebaran dalam kaset-kasetnya. Marinus
Taka mengaku bahwa dirinya bias membaca Al-Quran tanpa belajar terlebih dahulu.
Dia mengajarkan paham sesat ini dimana-mana di Jakarta, termasuk mengajari para
karyawan kantoran digedung-gedung
bertingkat.
B.
Ingkar
Sunnah di India dan Pakistan
Fitnah Ingkar
Sunnh ini kini muncul kembali. Dulu kelahirannya adalah di Irak, sekarang ia
berkaembang pesat di di India. Seungguhnya awal kemunculan paham ini adalah di
India.
Kelompok Ingkar
Sunnah banyak bermunculan di India, diantaranya yaitu:
1. Kelompok
Ahludz-Dzikiri wa Quran
2. Kelompok
Ummah Muslimah
3. Kelompok
Thulu’ul Islam
4. Kelompok
Ta’mir Insanet
C.
Ingkar
Sunnah di Mesir
Pada tahun 1928
M di Kairo berdiri lembaga Ingkar Sunnah bernama “Jami’iyah ar-Rabithah asy-Syarqiyah” yang beranggotakan para
pemikir, cendikiawan dan sastrawan yang berakidah menyimpang. Lembaga ini
adalah kelompok Ingkar Sunnah yang pertama kali berdiri secara terorganisir di
luar India.selanjutnya ada lagi tokoh Ingkar Sunnah yang cukup meninjol. Dia
adalah Rasyad Khalifah, Dokter teknik pertanian lulusan Carlifornia University.
D.
Ingkar
Sunnah di Libia
Ingkar Sunnah di
Libia tidak semarak di Mesir. Bahkan bias dibilang bahwa Ingkar Sunnah di Libia
erat kaitannya dengan peran tokoh Ingkar Sunnah di Mesir. Namun, karena
Presiden Moammar Kadafi dikenal sebagai orang nyeleneh yang inakar sunnah, maka paham ini pun mendapatkakn
tempat diLibia.
Tokoh ingkar
sunnah di Libia yang terdepan, yaitu Mustafa Kmal al-Mahdawi, mantan hakim
agung di Mahkamah Libia. Dia adalah penulis buku berjudul “Al-Bayan bi Al-Quran”(penjelasan tentang al-quran)yang dianggap
orana-orang ingkar sunnah di Mesir dan Libia sebagai pengganti sunnahnya kaum
muslimian.
Pemahaman Ingkar Sunnah di Libia
adalah :
1. Shalat
jum’at tidak menghilangakan kewajiban shalta dzuhur
2. Puasa
tidak didasarkan pada melihat bulan, tetapi cukup dengan perhitungan hisab
falak
3. Penentuan
tanggal 10 Dzulhijjah sebagai Idul Adha tidak ada dasarnya.
E.
Ingkar
Sunnah Siria
Di negeri ini
ada seorang tokoh Ingkar Sunnah bernama Muhammad Syahrur, Kelahiran Damaskus
Desember 1939 M. doctor jurusan Universitas Dublin, Irlandia, ini mempunyai
sejumlah karya tulis yang menggambarkan pemikiran-pemikiran yang menyimpang.
Diantara pendapat Syahrur dalam
buku-bukunya, yaitu:
1. Nabi
Muhammad SAW adalah ummi, tetapi bias
membaca dan menulis
2. Bagian
laki-laki dan perempuan sama dalam masalah warisan
3. Kepal,
perut, punggung, dua kaki dan dua tangann tidak termasuk aurat perempuan,
karena itu adalah perhiasan yang boleh diperlihatkan
4. Menutup
wajah bagi perempuan adalah keluar dari hokum Allah, dan lain-lain.
F.
Ingkar
Sunnah di Kuwait
Majalah “Al-Arabi” yang terbit di Kuwait dan
dijual bebas di Negara-negara Arab Timur Tengah, Edisi Februari 1966 M, halaman
138 memuat sebuah artikel tulisan seorang bernama Abdul Warits al-Kuwaiti. Dia
mengatakan, “ Tidak semua hadits yang terdapat dalam shahih al-Bukhari adalah shahih. Hadits-hadits ini bukan hanya di
buat-buat, bahkan ini adalah hadits-hadits mungkar.” Selanjutnya Abdul Warits
mengatakan pentingnya membebaskan kitab-kitab tafsir dan hadits dari
cerita-cerita omong kosong dan dibuat-buat.
G.
Ingkar
Sunnah di Yordania
Yordania pun tak
luput dari virus Ingkar Sunnah.. ketika menjawab pertanyaan salah seorang
anggota milis tentang busana muslimah. Sebetulnya, tulisan Ratu Rania ini
berupa surat elektronik (email) untuk Arab Times. Tetapi surat ini lebih tepat
jika dikatakan sebagai tuliosan yang mempropagandakan misi Ingkar Sunnah.
Terlepas apakah surat tersebut benar-benar berasal dari Ratu Rania atau bukan,
gaya bahasa yang dipergunakan dalam menolak sunnah Rasulullah SAW. terkesan
cukup halus layaknya bahasa seorang Ratu yang menjaga martabata dirinya dan
perasaan kaum muslimin. Sedikitpun tidak ada kata-kata yang melecehkan atau
mendiskreditkan sunnah dan menjelekkan para ulama ahli sunnah. Akan tetapi,
cara penyampaian yang hanya menonjolkan Al-Qur’an disatu sisi, dan disisi lain
tidak menyinggung peran sunnah Nabi sama sekali, maka itulah inkar sunnah yang
sesungguhnya.
H. Inkar Sunnah di
Iran
Thaha-ad-Dasuki
Hubaisyi, seorang Doktor dan Dosen di Universitas Al-Azhar, Kairo, mengatakan,
“Sesungguhnya daftar inkar sunnah didunia islam ini sangat panjang, dan
diwilayah tertentu kita hanya bias mengisyaratkan sebagianya saja, khususnya di
Iran. Yang jelas, merekan mempunyai aktivitas, dan strategi yang ampuh dalam
rangka menyerang sunnah Nabi dan melecehkan pondasi-pondasi syariat islam.”
Diantara tokoh inkar sunnah di Iran, yaitu : Ali Muhammad asy-Sayrazi, Syaikh
Isya al-Ghairki Kazhim ar-Rusyti.
I. Inkar Sunnah di
Amerika Serikat
Tokoh inkar
sunnah di Amerika Serikat yang terkenal adalah Rasyad Khalifah. Generasi terkini yang baru saja terheboh beberapa waktu
lalu adalah fenomena Aminah Wadud Muchsin, seorang dokter permpuan yang menjadi
Khotib Jum’at dan menjadi imam shalat bagi laki-laki.
J. Inkar Sunnah di
Malaysia
Jika membuka
situs www.e-bacaan.com,
akan ditemukan betapa inkar sunnah di Malaysia cukup subur pertumbuhannya. Pada
tampilan halaman pertamanya, akan kita dapatkan salam pembukanya, “Salamunalaikum dan selama datang.”
Salam pembukan dan moto, “satu tuhan satu
kitab satu umat.” Salam pembuka dan moto yang sudah menyiratkan
sesuatu ’ kelainan’ akidah.
Didalamnya akan banyak ditemukan tulisan-tulisan yang mecehkan sunnah Nabi dan
para ulama, terutama pada imam hadits.
0 Response to "BIOGRAFI ULAMA HADITS dari sahabat besar dan kecil"
Post a Comment