PROPOSAL PENELITIAN
TANGGAPAN
SISWA TERHADAP METODE PEMBELAJARAN AKTIF
TIPE INDEX
CARD MATCH HUBUNGANNYA DENGAN
MOTIVASI
BELAJAR MEREKA PADA MATA PELAJARAN PAI
A.
Latar Belakang Masalah
Pendidikan memegang
peranan penting dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas. Pendidikan bertujuan untuk mewujudkan suasana dan proses
pembelajaran yang menuntut semua peserta didiknya mampu mengembangkan potensi
yang ada pada dirinya, sebagaimana yang tersurat dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional
Nomor 20 Tahun 2003:
“pendidikan adalah
usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara”.
Tujuan
pendidikan dapat terselenggara melalui proses pembelajaran yang didalamnya
terjadi interaksi antara guru sebagai pendidik dan siswa. Guru dituntut untuk
menciptakan proses pembelajaran yang efektif sehingga tujuan yang diharapkan
dapat tercapai. Pembelajaran yang efektif
tidak berlangsung satu arah atau berasal dari guru saja, melainkan
berasal dari banyak arah atau komunikasi sebagai transaksi. Komunikasi ini
tidak hanya melibatkan interaksi dinamis antara guru dengan siswa tetapi juga
melibatkan interaksi yang dinamis antara siswa yang satu dengan yang lainnya. Proses
pembelajaran dengan pola komunikasi ini mengarah kepada proses pembelajaran
yang mengembangkan kegiatan siswa yang optimal, sehingga menumbuhkan siswa
untuk belajar aktif (M.Sobry Sutikno, 2009:152).
Keberhasilan
suatu proses pembelajaran salah satunya ditentukan oleh guru profesional yang
mampu mengelola pembelajaran dengan menggunakan strategi yang tepat. Strategi
pembelajaran merupakan suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru
dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara efektif dan efisien. Strategi
pembelajaran sifatnya masih konseptual dan untuk mengimplementasikannya
digunakan berbagai metode tertentu (Wina Sanjaya, 2008: 210).
Metode
pembelajaran adalah cara-cara menyajikan
materi pelajaran yang dilakukan oleh guru dalam upaya untuk mencapai tujuan. Metode merupakan bentuk implementasi dari strategi
pembelajaran. Metode yang digunakan harus relevan dengan tujuan pembelajaran.
Penggunaan metode yang tidak sesuai dengan tujuan pembelajaran akan menjadi
kendala dalam pencapaian tujuan yang telah dirumuskan. Menurut Syaiful Bahri
(2006:72), dikatakan bahwa metode mempunyai kedudukan sebagai alat motivasi
ekstrinsik yang berfungsi sebagai alat perangsang
dari luar yang dapat memotivasi siswa agar berperan aktif dalam mengikuti
kegiatan pembelajaran.
Dalam kegiatan pembelajaran, motivasi dapat dikatakan sebagai
keseluruhan daya penggerak didalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan
belajar, yang menjamin kelangsungan dari
kegiatan belajar dan yang memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga
tujuan pendidikan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai.
Pada
dasarnya pendidikan tidak hanya mencakup pengembangan intelektual saja, akan
tetapi lebih ditekankan pada proses pembinaan kepribadian siswa secara
menyeluruh sehingga anak menjadi dewasa. Salah satu pendidikan yang diberikan
di sekolah adalah mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI).
Pendidikan
Agama Islam merupakan mata pelajaran yang dikembangkan untuk mendukung
peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia dengan tetap memelihara toleransi
dan kerukunan umat beragama. Dengan demikian
siswa seharusnya mempunyai motivasi yang tinggi dalam mengikuti mata
pelajaran Pendidikan Agama Islam. Akan tetapi, hal
ini bertolak belakang dengan fakta dilapangan.
Ditemukan bahwa motivasi siswa cenderung rendah ketika mengikuti mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam (PAI). Hal ini terlihat dari adanya siswa yang kurang
memperhatikan ketika guru sedang menjelaskan, mengobrol pada saat pembelajaran dan bahkan
sering mengganggu temannya yang lain ketika belajar sehingga suasana di kelas
kurang kondusif.
Seperti
yang telah diuraikan diatas, rendahnya motivasi belajar siswa salah satunya
dapat diatasi oleh guru dengan menggunakan metode pembelajaran yang tepat dan
relevan. Metode ini diarahkan untuk membangkitkan motivasi belajar siswa dengan
melaksanakan pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif dan
menyenangkan. Dengan belajar aktif siswa
diajak untuk turut serta dalam semua proses pembelajaran, sehingga siswa akan
merasakan suasana yang lebih menyenangkan sehingga hasil belajar dapat
dimaksimalkan (Hisyam Zaini, 2008:xiv)
Salah
satu metode pembelajaran aktif yang dapat diterapkan yaitu metode index card match. Metode ini merupakan metode yang dapat dikembangkan
guna menciptakan pembelajaran aktif sehingga proses pembelajaran menjadi hal
yang menyenangkan dan tidak membosankan bagi siswa.
Berdasarkan uraian diatas, peneliti ingin
mencoba penggunaan metode pembelajaran aktif
tipe index card match diterapkan pada pembelajaran PAI di kelas VII SMP Darul Fatwa. Dan kemudian meminta tanggapan dari
siswa perihal metode tersebut. Jika tanggapan siswa terhadap metode index
card match positif, maka hal ini dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.
Karena secara teori dikatakan bahwa tanggapan siswa dapat mempengaruhi motivasi
belajar. Hal ini sebagaimana dikemukakan oleh Wasty Soemanto (2006 : 26) bahwa
tanggapan mempunyai peranan penting bagi tingkah laku dan dengan adanya
pendidikan hendaknya mampu mengembangkan dan mengontrol tanggapan-tanggapan
yang ada pada anak didik, sehingga dengan demikian akan berkembang suatu
kondisi motivasi bagi perbuatan belajar anak didik.
Dengan
demikian, judul yang diangkat dalam penelitian ini yaitu “TANGGAPAN SISWA TERHADAP METODE
PEMBELAJARAN AKTIF TIPE
INDEX CARD MATCH HUBUNGANNYA DENGAN MOTIVASI BELAJAR MEREKA PADA MATA
PELAJARAN PAI (Penelitian di Kelas
VII SMP Darul Fatwa Sumedang).
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka terdapat beberapa rumusan masalah yang akan dibahas. Adapun rumusan
masalahnya adalah sebagai berikut:
1.
Bagaimana realitas tanggapan siswa kelas VII SMP Darul Fatwa
terhadap metode pembelajaran aktif tipe index card match?
2.
Bagaimana realitas motivasi belajar siswa kelas VII SMP Darul Fatwa pada mata
pelajaran PAI?
3.
Bagaimana realitas hubungan antara tanggapan siswa kelas VII SMP
Darul Fatwa terhadap metode pembelajaran aktif tipe index card match dengan
motivasi belajar mereka pada mata pelajaran PAI?
C.
Tujuan Penelitian
Berdasarkan
rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini akan diarahkan untuk:
1.
Mengetahui
realitas tanggapan siswa kelas VII
SMP Darul Fatwa terhadap metode pembelajaran aktif tipe index card match.
2.
Mengetahui realitas motivasi belajar siswa kelas VII SMP Darul
Fatwa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.
3.
Mengetahui realitas hubungan antara tanggapan siswa kelas VII SMP
Darul Fatwa terhadap metode pembelajaran aktif tipe index card match
dengan motivasi belajar mereka pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.
D.
Kerangka Pemikiran
Tanggapan sebagai salah satu
fungsi jiwa pokok, dapat diartikan sebagai gambaran ingatan dari
pengamatan (Abu Ahmadi, 2009). Sedangkan tanggapan menurut Sardiman (2001: 41) adalah
gambaran/bekas yang tinggal dalam ingatan
setelah orang melakukan pengamatan. Dari
kedua pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa tanggapan adalah kesan yang
tinggal dalam ingatan sebagai hasil dari pengamatan yang dilakukan seseorang.
Tanggapan yang muncul ke alam kesadaran dapat memperoleh dukungan atau mungkin
juga mendapat rintangan dari tanggapan lain. Dukungan terhadap tanggapan akan
menimbulkan rasa senang, sedangkan rintangan
terhadap tanggapan akan menimbulkan rasa tidak senang (Wasty Soemanto,
2006: 26). Sedangkan menurut Sardiman (2001: 215-216) mengatakan bahwa
tanggapan siswa terhadap interaksi belajar mengajar yang sedang berlangsung
dapat berkembang dalam tiga kemungkinan yaitu menerima, acuh tak acuh dan
menolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa indikator tanggapan itu ada
yang positif dan juga negatif. Indikator tanggapan positif meliputi: menerima,
menyukai, dan memperhatikan, sedangkan indikator tanggapan negatif meliputi:
menolak, tidak menyukai dan acuh tak acuh.
Pembelajaran aktif (Zaini, 2008: xiv) yaitu suatu pembelajaran yang
mengajak peserta didik untuk belajar secara aktif. Metode pembelajaran aktif tipe index card match merupakan metode
yang menuntut siswa untuk berperan aktif dalam pembelajaran di kelas dan bekerja
sama serta dapat meningkatkan rasa tanggungjawab siswa atas apa yang dipelajari
dengan cara yang menyenangkan. Siswa saling bekerja untuk mencocokan kartu pertanyaan
dan kartu jawaban yang diberikan dan melemparkan pertanyaan tersebut kepada
pasangan lain. Kegiatan belajar bersama ini dapat membantu siswa untuk belajar aktif sehingga proses
pembelajaran menjadi menyenangkan dan pada akhirnya dapat meningkatkan motivasi
belajar siswa.
Motivasi
dapat diartikan dorongan-dorongan dasar atau internal dan insentif di luar diri
individu. Menurut McDonald yang dikutip oleh Oemar Hamalik (2009:173), ”Motivation
is a energy change within the person characterized by affective arousal and
anticipatory goal reactions.” Motivasi adalah suatu perubahan energi di
dalam pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya afektif dan reaksi untuk
mencapai tujuan. Dalam kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai
keseluruhan daya penggerak didalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan
belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan yang memberikan
arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek
belajar itu dapat tercapai. Motivasi belajar merupakan faktor psikis yang
bersifat non-intelektual. Peranannya yang khas adalah dalam penumbuhan gairah,
merasa senang dan semangat untuk belajar (Sardiman, 2010: 75).
Motivasi
belajar siswa pada mata pelajaran PAI tidak dapat begitu saja diamati. Akan
tetapi yang dapat dilakukan adalah dengan mengidentifikasi beberapa
indikatornya dalam term-term tertentu yaitu seperti yang dikemukakan oleh Abin
Syamsudin (2009: 40) indikator tersebut antara lain: durasinya kegiatan, frekuensinya
kegiatan, persistensi dan tujuan, ketabahan dan keuletan, pengorbanan, tingkat
aspirasinya, tingkatan kualifikasi dan arah sikapnya terhadap sasaran kegiatan.
Dalam
penelitian ini terdapat dua variabel yang saling berhubungan yaitu tanggapan
siswa terhadap metode pembelajaran aktif tipe index card match sebagai
variabel X dan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran PAI sebagai variabel
Y. Antara tanggapan dan motivasi ini terdapat suatu korelasi. Hal ini sebagaimana
dikemukakan oleh Wasty Soemanto (2006 : 26) bahwa tanggapan mempunyai peranan
penting bagi tingkah laku dan dengan adanya pendidikan hendaknya mampu
mengembangkan dan mengontrol tanggapan-tanggapan yang ada pada siswa, sehingga
dengan demikian akan berkembang suatu kondisi motivasi bagi perbuatan belajar
anak didik. Dan metode pembelajaran aktif tipe index card match ini diarahkan
untuk membangkitkan motivasi belajar siswa dengan melaksanakan pembelajaran
yang aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan. Dengan belajar
aktif siswa diajak untuk turut serta
dalam semua proses pembelajaran, sehingga siswa akan merasakan suasana yang
lebih menyenangkan sehingga hasil belajar dapat dimaksimalkan dan pada akhirnya
dapat meningkatkan motivasi belajar siswa (Hisyam Zaini, 2008: xiv).
Untuk lebih jelasnya, secara skematis kerangka pemikiran tersebut
dapat digambarkan sebagai berikut:




|
|
|
![]() |
![]() |
![]() |
E.
Hipotesis Penelitian
Hipotesis merupakan dugaan sementara yang mengandung
pernyataan-pernyataan ilmiah, tetapi masih memerlukan pengujian. Oleh karena
itu hipotesis dibuat berdasarkan hasil penelitian masa lalu atau berdasarkan
data-data yang telah ada sebelum penelitian dilakukan secara lebih lanjut yang
tujuannya menguji kembali hipotesis tersebut (Beni Ahmad Saebani, 2008:145).
Dalam penelitian ini meliputi dua variabel yaitu tanggapan siswa terhadap
metode pembelajaran aktif tipe index card match (variabel X) dan
motivasi belajar mereka pada mata pelajaran PAI (variabel Y)
Dalam
penelitian ini dapat diasumsikan bahwa
metode yang digunakan guru dalam mengajar akan dapat memberikan motivasi
belajar kepada siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. Dengan
demikian maka penelitian ini dapat dihipotesiskan sebagai berikut: “Semakin
positif tanggapan siswa terhadap metode pembelajaran aktif tipe index card
match, maka akan semakin tinggi motivasi belajar mereka. Sebaliknya jika
tanggapan siswa negatif terhadap metode pembelajaran aktif tipe index card
match, maka akan semakin rendah motivasi belajar mereka pada mata pelajaran
PAI”.
Untuk
mengetahui kebenaran hipotesis tersebut maka digunakan rumus t hitung dan t
tabel yaitu jika t hitung lebih besar dari t tabel maka hipotesis nol (Ho)
ditolak berarti ada hubungan antara variabel X dan variabel Y. Jika t hitung
lebih kecil dari t tabel maka hipotesis nol (Ha) diterima berarti tidak ada
hubungan antara variabel X dan Y.
F.
Langkah-langkah Penelitian
Langkah-langkah
yang akan ditempuh dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.
Menentukan jenis data
Dalam
penelitian ini terdiri atas dua variabel yaitu tanggapan siswa terhadap metode
pembelajaran aktif tipe index card match (variabel X) dan motivasi
belajar mereka pada mata pelajaran PAI (variabel Y).
Dan
jenis data yang digunakan adalah dengan menggunakan data kuantitatif dan kualitatif. Data
kuantitatif adalah data yang berbentuk bilangan. Data kuantitatif yaitu
tanggapan siswa terhadap metode pembelajaran aktif tipe index card match dan
motivasi belajar mereka pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam yang
diperoleh dari angket yang berupa pertanyaan yang telah disediakan alternatif
jawabannya.
Sedangkan
data kualitatif adalah data yang tidak berbentuk bilangan atau yang digambarkan
dengan kata-kata. Data kualitatif yaitu data tentang kondisi objektif lokasi penelitian yang
diperoleh dari hasil wawancara dan observasi.
2.
Menentukan sumber data
Menentukan sumber data dalam penelitian ini meliputi:
a.
Menentukan lokasi penelitian
Lokasi
yang digunakan dalam penelitian ini adalah SMP Darul Fatwa Sumedang, dengan
alasan penulis sebagai mahasiswa praktikan di sekolah tersebut, yang diharapkan
dapat memudahkan penulis dalam mengumpulkan data penelitian ini.
b.
Menentukan populasi dan sampel
Menurut
Yaya Suryana dan Tedi Priatna (2009: 176), populasi adalah toalitas dari semua
objek atau individu yang memiliki karakteristik tertentu, jelas dan lengkap
yang akan diteliti. Sedangkan sampel adalah contoh yang dianggap mewakili
populasi, atau cermin dari keseluruhan objek yang diteliti.
Populasi penelitian ini adalah siswa kelas VII
SMP Darul Fatwa Jatinangor- Sumedang yang berjumlah 44 siswa. Pengambilan
sampel didasarkan atas pendapat Suharsimi Arikunto (2006: 120) yaitu “Apabila
subjek penelitian kurang dari 100 orang lebih baik diambil semua sehingga
penelitiannya merupakan penelitian populasi”. Pada penelitian ini seluruh anggota populasi dijadikan objek
penelitian. Dengan demikian sampel dalam penelitian ini berjumlah 44 orang.
3.
Menentukan metode penelitian dan teknik pengumpulan data
a.
Metode penelitian
Dalam penelitian
ini, penulis menggunakan metode dengan pendekatan deskriptif, yaitu suatu
metode penelitian yang tertuju pada pemecahan masalah yang ada pada masa
sekarang.
b.
Teknik pengumpulan data
Teknik
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kepustakaan,
observasi, angket dan wawancara.
1)
Studi pustaka
Teknik ini
digunakan dengan cara mengadakan penelitian pada berbagai literatur/sumber,
yang bertujuan untuk memperoleh informasi-informasi yang berkaitan dengan
permasalahan yang akan diteliti, serta untuk dijadikan bahan pembanding dengan
kenyataan yang ada.
2)
Observasi
Observasi
merupakan teknik pengamatan dan pencatatan sistematis dari fenomena-fenomena
yang diselidiki (Yaya Suryana dan Tedi Priatna, 2009: 193). Teknik ini
dimaksudkan untuk melihat gambaran umum
lokasi penelitian secara nyata. Teknik observasi ini dilaksanakan dengan cara
mengadakan pengamatan langsung ke SMP Darul Fatwa.
3)
Angket
Angket adalah
teknik pengumpulan data dengan menyerahkan daftar pertanyaan untuk diisi oleh
responden. Teknik angket digunakan dalam penelitian ini, untuk mengumpulkan
data atau informasi dari objek penelitian mengenai tanggapan siswa terhadap metode pembelajaran
aktif tipe index card match dan motivasi belajar siswa.
Angket yang
digunakan dalam penelitian ini adalah
angket yang dibuat dalam bentuk pilihan ganda. Dengan cara ini diharapkan
penulis memperoleh jawaban dari responden yang dapat langsung diidentifikasi.
Adapun cara mengidentifikasinya berdasarkan hasil jawaban masing-masing berupa
alternatif jawaban a, b, c, d dan e. Selanjutnya nilai angket tersebut akan
ditransformasikan kedalam bentuk simbol angka kuantitatif. Sistem penskoranya
adalah a=4, b=3, c=2, d=1 dan e=0
4)
Wawancara
Wawancara
adalah teknik pengumpulan data dengan
mengajukan pertanyaan kepada responden dan jawaban-jawaban dicatat. Dengan
wawancara juga dapat memperoleh data
penunjang yang tidak dapat diperoleh melaui observasi.
c.
Teknik analisis data
Setelah data terkumpul, maka
selanjutnya adalah mengolah data. Analisis data yang digunakan adalah analisa data kuantitatif dengan menggunakan
penghitungan statistik yang target akhirnya untuk menguji hipotesis dan
menentukan sejauh mana hubungan kedua variabel, yang melibatkan langkah-langkah
sebagai berikut:
Uji normalitas masing-masing variabel, yang meliputi
langkah-langkah sebagai berikut:
1)
Analisis Deskriptif
Untuk
menjawab variabel X dan Y dilakukan analisis indikator tiap item dengan rumus
sebagai berikut:
a)
Analisis parsial perindikator tiap variabel


Setelah
diketahui harga rata-rata dari setiap variabel, kemudian proses penafsiran
sebagai berikut:
0,50
– 1,50 : Kualifikasinya sangat rendah
1,50
– 2,50 : Kualifikasinya rendah
2,50
– 3,50 : Kualifikasinya cukup
3,50
– 4,50 : Kualifikasinya tinggi
4,50
– 5,50 : Kualifikasinya sangat tinggi
(Suharsimi
Arikunto, 2006: 255)
b)
Deskripsi tendensi sentral setiap variabel dengan langkah-langkah
sebagai berikut:
(1)
Menentukan rentang (R) dengan rumus:
R =
(H – L) + 1 (Anas
Sudjiono, 2005: 52)
(2)
Menentukan banyaknya kelas interval dengan rumus:
K =
1 + 3,3. Log n (Subana,
2005: 39)
(3)
Menentukan panjang kelas interval (P) dengan rumus:
P =
R : K (Subana,
2005: 40)
(4)
Membuat tabel distribusi frekuensi
(5)
Mencari nilai rata-rata (mean) tiap variabel dengan rumus:
X =
(Subana,
2005: 66)

(6)
Mencari
median (Me) dengan rumus:
Me = b + P
(Subana,
2005: 72)

(7)
Mencari
modus (Mo) dengan rumus:
Mo =
b + P
(Subana,
2000: 74)

(8)
Menentukan
bentuk kurva
(9)
Mencari
standar deviasi (SD) dengan rumus:
S =
(Sudjana,
2005: 95)

(10)
Membuat
tabel frekuensi observasi dan ekspetasi variabel X dan Y untuk memperoleh uji
normalitas
c)
Uji
normalitas masing-masing variabel dengan langkah-langkah sebagai berikut:
(1)
Menghitung
nilai chi kuadrat (x²) dengan rumus:
x²
=Ʃ
(Subana
dkk, 2005: 124)

(2)
Mencari
derajat kebebasan (Dk) dengan rumus:
Dk = K- 3 (Sudjana,
2005: 293)
(3)
Mencari
chi kudrat tabel dengan taraf signifikansi 5 %
(4)
Menginterpretasikan hasil pengujian normalitas
dengan ketentuan sebagai berikut:
“Data
dikatakan berdistribusi normal jika x²hitung ≤ x²tabel”
“Data
dikatakan tidak berdistribusi normal jika x²hitung ≥ x²tabel”
d)
Penafsiran
tendensi sentral X dan Y dengan catatan:
Jika
data berdistribusi normal maka cukup rata-rata (mean saja) untuk ditafsirkan,
dan jika data tidak berdistribusi normal maka penafsirannya harus dilihat dari
ketiga tendensi sental (mean, median, dan modus)
Rumus
dan standar penafsirannya:
Mean:
jumlah item (untuk data berdistribusi normal)
Mean
(mo-me): jumlah item (untuk data berdistribusi tidak normal) Klasifikasi
kategori variabel X dan Y dengan mendasarkan pada skala lima normal absolut:
0,50 – 1,50 : Kualifikasinya sangat rendah
1,51 – 2,50 : Kualifikasinya rendah
2,51 – 3,50 : Kualifikasinya cukup
3,51 – 4,50 : Kualifikasinya tinggi
4,51 – 5,50 : Kualifikasinya sangat tinggi
(Suharsimi Arikunto, 2006: 241)
2)
Analisis
korelasi variabel X dan variabel Y
Analisis
ini dimaksudkan untuk mengetahui hubungan variabel x yaitu tanggapan siswa
terhadap metode pembelajaran aktif tipe index card match dengan variabel
Y yaitu motivasi mereka dalam mengikuti pelajaran PAI. Adapun
langkah-langkahnya sebagai berikut:
a)
Menentukan
persamaan regresi dengan menggunakan rumus:
Y
= a + bx
a = 

b =
(Sudjana,
2002: 315)

b)
Uji
liniearitas regresi, dengan langkah-langkah sebagai berikut:
(1)
Menghitung
jumlah kuadrat regresi a dengan rumus:


(2)
Menghitung
jumlah regresi a dengan rumus
JK
b/a = b.
(Subana, 2005:
162)

(3)
Menghitung
jumlah kuadrat residu 



(4)
Menghitung
jumlah kuadrat kekeliruan dengan rumus:


(5)
Menghitung
jumlah derajat kebebasan kekeliruan atau (
)


(6)
Menghitung
jumlah derajat kebebasan ketidakcocokan, atau (
)


(7)
Menghitung
jumlah kuadrat ketidakcocokan dengan rumus:



(8)
Menghitung
rata-rata kuadrat kekeliruan dengan rumus:

(9)
Menghitung ketidakcocokan kuadrat dengan
rumus:

(10) Menghitung
F ketidakcocokan dengan rumus

(11) Menentukan
nilai F tabel dengan taraf signifikansi 5 % dengan rumus:

(12)
Pengujian
regresi dengan ketentuan:
(a)
Jika
≤ dari F tabel, regresi diasumsikan linier.

(b)
Jika
≥ F tabel, regresi diasumsikan tidak linier.

c)
Menghitung
koefisien korelasi dengan ketentuan sebagai berikut:
(1)
Jika
kedua variabel berdistribusi normal dan beregresi linier, maka rumus yang
digunakan rumus korelasi product moment, yaitu:
rxy = 

(Nana
sudjana, 2002: 369)
(2)
Jika
salah satu atau kedua variabel itu tidak normal atau keadaan regresinya tidak
linier, maka rumus korelasinya:


(3)
Menentukan penafsiran koefisien korelasi
Dalam
menentukaan tinggi rendahnya angka koefisien korelasi (Yaya Suryana dan Tedi
Priatna, 2008: 188) adalah dengan menggunakan interpretasi sebagai berikut:
Tabel. 1
Klasifikasi Derajat Korelasi
Nilai koefisien
|
Keterangan
|
<
0, 20
|
Hubungan
lemah sekali
|
0,21
– 0,40
|
Hubungan
kurang berarti
|
0,41
– 0,70
|
Hubungan
cukup berarti
|
0,71-
0,90
|
Hubungan
tinggi
|
0,91
– 1,00
|
Hubungan
tinggi sekali
|
1,00
|
Hubungan
sempurna
|
Untuk
menentukan tinggi rendahnya korelasi, dapat dilihat pada pedoman sebagai
berikut:
0,00
– 0,20 : hampir tidak ada hubungan
0,21
– 0,40 : korelasi rendah
0,41
– 0,70 : korelasi sedang
0,71
– 0,90 : korelasi tinggi
0,91
– 1,00 : korelasi sangat tinggi
( Anas Sudijono, 2008:
193)
d)
Menguji
hipotesis dengan langkah-langkah sebagai berikut:
(1)
Menentukan
nilai
dengan rumus :

t
= rxy
(
Subana, 2005: 145)

(2)
Menentukan
nilai
pada taraf signifikansi 5 %

(3)
Pengujian
hipotesis dengan ketentuan sebagai berikut:
Hipotesis
alternatif (Ha) diterima jika
≥



Hipotesis
nol (Ho) ditolak jika
≤



(4)
Menafsirkan
harga koefisien korelasi dengan kriteri sebagai berikut:
0,0
– 0,199 Sangat rendah
0,20
– 0,399 rendah
0,40
– 5,99 sedang
0,60
– 0,799 kuat
0,80
– 1,000 Sangat kuat (Sugiono, 2010: 231)
0 Response to "TANGGAPAN SISWA TERHADAP METODE PEMBELAJARAN AKTIF TIPE INDEX CARD MATCH HUBUNGANNYA DENGAN MOTIVASI BELAJAR MEREKA PADA MATA PELAJARAN PAI (Penelitian di Kelas VII SMP Darul Fatwa Sumedang)."
Post a Comment