Model Enactive, Iconic, dan Symbolic (EIS) merupakan salah satu model pembelajaran kognitif yang dikembangkan oleh seorang ahli kognitif bernama David Ausubel. Model ini menekankan pada peran penting pengalaman dan memori siswa dalam pembelajaran.
1. Model Enactive
Model Enactive merupakan model pertama dalam EIS. Model ini mengacu pada pengalaman langsung siswa dalam melakukan suatu tindakan atau kegiatan fisik. Contoh dari model ini adalah ketika siswa melakukan suatu eksperimen atau praktek langsung pada suatu benda atau fenomena.
Dalam model ini, siswa belajar dengan cara melakukan tindakan fisik yang melibatkan indera, gerakan, dan persepsi. Hal ini memungkinkan siswa untuk membentuk pengalaman yang konkret dan langsung terhadap materi yang dipelajari. Dengan demikian, siswa dapat mengasosiasikan pengalaman fisik yang mereka alami dengan konsep yang dipelajari.
2. Model Iconic
Model Iconic merupakan model kedua dalam EIS. Model ini mengacu pada penggunaan gambar, grafik, atau representasi visual lainnya untuk membantu siswa memahami materi yang dipelajari. Contoh dari model ini adalah ketika guru menggunakan gambar atau ilustrasi untuk membantu siswa memahami konsep.
Dalam model ini, siswa belajar dengan cara mengasosiasikan konsep yang dipelajari dengan gambar atau representasi visual yang ditampilkan. Hal ini memungkinkan siswa untuk membentuk representasi mental yang lebih abstrak terhadap materi yang dipelajari. Dengan demikian, siswa dapat mengasosiasikan konsep yang dipelajari dengan gambar atau representasi visual yang diingat oleh memori mereka.
3. Model Symbolic
Model Symbolic merupakan model ketiga dalam EIS. Model ini mengacu pada penggunaan bahasa dan simbol untuk membantu siswa memahami materi yang dipelajari. Contoh dari model ini adalah ketika guru menggunakan teks atau tulisan untuk menjelaskan konsep.
Dalam model ini, siswa belajar dengan cara mengasosiasikan konsep yang dipelajari dengan simbol atau representasi bahasa yang digunakan. Hal ini memungkinkan siswa untuk membentuk representasi mental yang paling abstrak terhadap materi yang dipelajari. Dengan demikian, siswa dapat mengasosiasikan konsep yang dipelajari dengan simbol atau representasi bahasa yang diingat oleh memori mereka.
Kesimpulan
Model Enactive, Iconic, dan Symbolic (EIS) merupakan model pembelajaran kognitif yang memungkinkan siswa untuk belajar dengan cara yang berbeda-beda. Model ini menekankan pada peran penting pengalaman dan memori siswa dalam pembelajaran. Dalam model ini, siswa dapat belajar dengan cara melakukan tindakan fisik, mengasosiasikan konsep dengan gambar atau representasi visual, atau dengan mengasosiasikan konsep dengan simbol atau representasi bahasa yang digunakan. Oleh karena itu, model EIS sangat berguna untuk membantu siswa memahami konsep yang lebih abstrak dan kompleks dalam pembelajaran.
Berikut beberapa referensi yang dapat Anda gunakan untuk mengetahui lebih lanjut tentang pengertian model enactive, iconic, dan symbolic:
1. Paivio, A. (1986). Mental representations: A dual coding approach. Oxford University Press.
2. Clark, A. (1997). Being there: Putting brain, body, and world together again. MIT press.
3. Barsalou, L. W. (1999). Perceptual symbol systems. The Behavioral and brain sciences, 22(4), 577-660.
4. Anderson, M. L. (2003). Embodied cognition: A field guide. Artificial intelligence, 149(1), 91-130.
5. Gallese, V., & Lakoff, G. (2005). The brain's concepts: The role of the sensory-motor system in reason and language. Cognitive neuropsychology, 22(3-4), 455-479.
Semoga referensi di atas bermanfaat bagi Anda.
0 Response to "Pengertian Model Enactive, Iconic, Symbolic bagian 2"
Post a Comment