UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE COOPERATIF SCRIPT PADA MATA PELAJRAN IPS POKOK BAHASAN PERANAN SUMPAH PEMUDA DALAM MEMPERSATUKAN INDONESIA

A.                Judul
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE COOPERATIF SCRIPT PADA MATA PELAJRAN IPS POKOK BAHASAN PERANAN SUMPAH PEMUDA DALAM MEMPERSATUKAN INDONESIA
B.                 Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan suatu peroses yang melibatkan unsur - unsur yang diharapkan dapat meningkatkan pendidikan yang berkualitas. Guru sebgai unsur pokok penaggung jawab terhadap pelaksanaan dan pengembangan proses belajar mengajar, diharapkan dapat meningkatkan kualialitas belajar mengajar yang merupakan inti dari kegiatan transformasi pengetahuan dari guru kepada siswa. Untuk mencapai efektifitas efisiensi tersebut, maka diperlukan adanya strategi yang tepat dalam mencapai tujuan belajar mengajar yang diharapkan(Anurrahman,2009: 34).
Pembelajaran merupakan berupaya mengubah masukan berupa siswa yang belum terdidik, menjadi siswa yang terdidik, siswa yang belum memiliki pengetahuan tentang sesuatu, menjadi siswa yang memiliki pengetahuan. Demikian pula siswa yang memiliki sikap, kebiasaan atau tingkah laku yang belum mencerminkan eksistensi dirinya sebagai pribadi baik atau positif, menjadi siswa yang memiliki sikap, kebiasaan dan tingkah laku yang baik.
Pembelajaran IPS di SD/MI merupakan salah satu pembelajaran yang diajarkan sesuai dengan kurikulum yang berlaku yaitu KTSP dengan tujuan membina siswa menjadi warga masyarakat dan warga negara yang bertanggung jawab serta mengembangkan pengetahuan dan keterampilan dasar yang berguna bagi dirinya dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan masyarakat.
Adapun tujuan pembelajaran IPS di SD/MI adalah sebagai berikut:
1.             Memberikan pengetahuan (Knowledge). Peserta didik memiliki pengetahuan atau mengenal ide-ide atau penemuan dalam bentuk yang sama atau dialami sebelumnya.
2.             Kemampuan dan keterampilan (Abilities and skills). Kemampuan untuk menemukan informasi yang tepat dan teknik dalam pengalaman seorang siswa untuk menolong memecahkan masalah baru atau menghadapi pengalaman baru.
3.             Tujuan yang bersifat apektif. Pengembangan sikap-sikap, pengertian-pengertian, dan nilai-nilai yang meningkatkan pola hidup demokratis yang menolong siswa mengembangkan filsafat hidupnya (Idad Suhada, 2010: 5).

Dengan kata lain, pendidikan IPS hendaknya mampu mengembangkan aspek pengetahuan dan pengalaman, aspek nilai dan sikap, dan aspek keterampilan. Aspek pengetahuan dan pengalaman siswa dapat dikembangkan melalui lingkungan sekitar. Aspek nilai dan sikap dikembangkan melalui etika yang nantinya menjadi pusat nilai dalam kehidupan masyarakat. Sedangkan aspek keterampilan dapat dikembangkan melalui keterampilan sosial.
Akan tetapi pada kenyatannya dilapangan, penemuan di MI Matlaul Alfal kelas V, Cilengkrang II, Bandung sebgai brikut :
1.                   Proses pembelajaran cenderung berpusat pada guru (teacher center)
2.                  Siswa kurang memperhatikan guru yang sedang menyampaikan materi pelajaran. Hal ini disebabkan kurang variatif dalam menggunakan metode pembelajaran. Guru hanya menggunakan ceramah, sehingga peserta didik menimbulkan kejenuhan selama proses pembelajaran.
3.                  Rendahnya perolehan nilai Ulangan Akhir semester pada mata pelajaran IPS.
Dalam upaya meningkatkan hasil belajar kognitif siswa pada mata pelajaran IPS, maka diperlukan strategi dan metode pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan aktivitas serta hasil belajar siswa. Metode pembelajaran merupakan suatu desain yang menggambarkan proses rincian dan penciptaan situasi lingkungan yang memungkinkan siswa berinteraksi sehingga terjadi perubahan atau perkembangan diri pada siswa. Salah satu model pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan aktivitas serta hasil belajar kognitif siswa adalah dengan menggunakan metode pembelajaran Cooperative Script.
Sedangkang metode Cooperative Script merupakan metode belajar dimana siswa bekerja berpasangan dan bergantian secara lisan mengikhtisarkan bagian-bagian dari materi yang dipelajari (Agus Suprijono, 2009:126).Langkah-pertama dalaam pembelajaran Cooperative Script  yaitu guru membagi siswa untuk berpasangan.Selanjutnya guru membagikan wacana/materi tiap siswa untuk dibaca dan membuat ringkasan. Guru dan siswa menetapkan siapa yang pertama berperan sebagai pembicara dan siapa yang berperan sebagai pendengar. Sementara pembicara membacakan script, pendengar menyimak/ mengoreksi/ menunjukkan ide-ide pokok yang kurang lengkap. Langkah selanjutnya bertukar peran, semula sebagai pembicara ditukar menjadi pendengar dan sebaliknya.Setelah pembacaan script selesai, guru dan siswa melakukan diskusi kelas untuk membahas materi yang telah mereka pelajari.Siswa saling berinteraksi bertanya, menjawab, mengemukakan pendapat, menyanggah, dan sebagainya sementara guru memimpin diskusi kelas.
Dari hasil penelitian, banyak mengungkapkan manfaat pembelajaran Cooperative Script. Danserau dalam Hadi (2007) menyatakan bahwa pembelajaran Cooperative Script dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan siswa dapat mempelajari materi yang lebih banyak dari siswa yang belajar sendiri. Spurlin dalam Hadi (2007) siswa juga mendapatkan kesempatan mempelajari bagian lain dari materi yang tidak dipelajarinya.
Berdasarkan pendapat yang telah dikemukakan di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan judul UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE COOPERATIF SCRIPT PADA MATA PELAJRAN IPS POKOK BAHASAN PERANAN SUMPAH PEMUDA DALAM MEMPERSATUKAN INDONESIA.
C.                Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka rumusan maasalah dalam penelitian ini adalah sebagi berikut :
1.         Bagaimana pelaksanaan penerapan Metode pembelajaran Cooperatif Script pada mata pelajaran IPS tentang  peranan sumpah pemuda dalam mempersatukan indonesia pada setiap siklus?
2.         Adakah peningkatan hasil belajar siswa melalui penerapan Metode pembelajaran Cooperatif Script pada mata pelajaran IPS tentang sumpah pemuda dalam mempersatukan indonesia untuk setiap siklus?
3.         Bagaimana tanggapan siswa terhadap penerapan Metode pembelajaran Cooperatif Script pada pelajaran IPS tentang sumpah pemuda dalam mempersatukan indonesia?
D.                Batasan Masalah
1.         Subjek penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V MI Matlaul Alfal
2.         Objek penelitian
Objek dalam penelitia ini adalah penerapan metode pembelajaran Cooperatif Script
3.         Parameter
Parameter dalam penelitian ini adalah hasil belajar dan keaktivan siswa kelas V MI Matlaul Alfal yang di proleh dengan postes setelah proses pembelajaran.
4.         Materi pokok
Materi pelajaran IPS dibatasi dengan materi pokok yaitu tentang sumpah pemuda dalam mempersatukan indonesia.
E.                 Tujuan penelitian
Adapaun tujuan dari penelitian ini adalah :
1.         Pelaksanaan penerapan metode pembelajaran Cooperatif Script pada mata pelajaran IPS tentang peranan sumpah pemuda dalam mempersatukan Indonesia
2.         Peningkatan hasil belajar kognitif siswa melalui penerapan metode pembelajaran Cooperatif Script pada mata pelajaran IPS tentang peranan sumpah pemuda dalam mempersatukan Indonesia
3.         Tanggapan siswa terhadap penerapan metode pembelajaran Cooperatif Script pada mata pelajaran IPS tentang peranan sumpah pemuda dalam mempersatukan Indonesia

F.                  Manfaat Penelitian
1.         Bagi siswa, ikut beperan aktif dalam pembelajaran dan meningkatkan hasil belajar kognitif.
2.         Bagi guru, hasil penelitian memberikan pengetahuan dan pengalaman khususnya dalam hal variasi metode pembelajaran.
3.         Bagi sekolah, diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam usaha untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas praktik pembelajaran di sekolah
G.                Definisi Operasional
Untuk memahami pokok masalah yang diteliti, maka perlu dijelaskan beberapa istilah yang tertulis dalam judul penelitian ini. Adapun istilah-istilah tersebut adalah sebagai berikut:
1.         Metode pembelajaran Cooperatif Script adalah skrip kooperatif merupakan metode belajar di mana siswa bekerja berpasangan dan bergantian secara lisan mengikhtisarkan, bagian - bagian dari materi yang dipelajari.
Langkah - langkah
a.         Guru membagi siswa untuk berpasangan
b.        Guru membagi wacana / materi tiap siswa untuk dibaca dan membuat ringkasan
c.         Guru dan siswa menetapkan siapa yang pertama berperan sebgai pembicara dan siapa yang berperan sebgai pendengar
d.        Pembicara membacakan ringkasannya selengkap mungkin, dengan masukan ide - ide pokok dalam ringkasannya.
Sementara pendengar :
·           Menyimak / mengoreksi / menunjukan ide - ide pokok yang kurang lengkap.
·           Membantu mengingat / menghafal ide - ide pokok dengan menghubungkan materi sebelumnya atau materi lainnya.
e.         Bertukar peran, semula sebgai pembicara ditukar menjadi pendengar dan sebaliknnya. Serta lakukan seperti di atas.
f.         Kesimpulan siswa bersama - sama dengan guru.
g.        Penutup.
2.         Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar mempunyai peranan penting dalam proses pembelajaran. Proses penilaian terhadap hasil belajar dapat memberikan informasi kepada guru tentang kemajuan siswa dalam upaya mencapai tujuan-tujuan belajarnya melalui kegiatan belajar. Selanjutnya dari informasi tersebut guru dapat menyusun dan membina kegiatan-kegiatan siswa lebih lanjut, baik untuk keseluruhan kelas maupun individu
3.         Indikator Hasil Belajar Kognitif
Dalam mengembangkan jenis-jenis hasil belajar, Bloom dalam bukunya The Taxonomy of Educational Objectives mengemukakan bahwa hasil belajar itu terbagi ke dalam tiga ranah yaitu ranah kognitif, afektif, dan psikomotor.
Ranah kognitif ini mempunyai enam tingkatan yang berhubungan dengan berpikir, mengetahui dan memecahkan masalah. Domain ini memiliki enam tingkatan. Ke enam tingkatan tersebut terdiri atas knowledge (C1 : pengetahuan), Comprehension (C2 : pemahaman), Application ( C3 : penerapan), analysis (analisis), syinthesis (sintesis), dan evaluation (evaluasi). (Ahmad Tafsir, 2004: 50)
H.                Kerangka Pemikiran
Belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya (Slameto, 2003: 2).
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses usaha perubahan tingkah laku yang melibatkan jiwa dan raga sehingga menghasilkan perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, nilai dan sikap yang dilakukan oleh seorang individu melalui latihan dan pengalaman dalam interaksinya dengan lingkungan yang selanjutnya dinamakan hasil belajar
Sesuai apa yang dikemukakan oleh Bloom dalam bukunya, The Taxonomy of Educational Objectives, megembangkan jenis hasil belajar terdiri dari tiga aspek, yaitu aspek kognitif, apektif, dan psikomotor. Dalam hal ini untuk memudahkan penilaian hasil belajar IPS , maka penulis hanya menyoroti satu aspek kognitif saja. Teori aspek kognitif terdiri dari enam tingkatan yang tergambar pada tabel berikut:
Table 1.1
Indikator Ranah Kognitif
  1. Pengetahuan
  1. Kemampuan mengingat
  1. Pemahaman
  1. Kemampuan memahami fakta
  2. Kemampuan mengungkapkan pemikiran orang lain
  3. Mampu meramalkan suatu kecenderungan
  1. Penerapan
  1. Menggunakan konsep-konsep, prosedur, prinsip, teori, dan lainnya.
  1. Analisis
  1. Kemampuan memahami dengan jelas hierarki ide-ide dalam satu unit
  2. Menerangkan dengan jelas hubungan antar ide yang satu dengan yang lainnya.
  1. Sintesis
  1. Mampu merakit bagian-bagian menjadi satu keutuhan
  2. Menyusun atau menggabungkan bagian-bagian
  1. Evaluasi
  1. mampu mempertimbangkan bahan dan metode yang dipergunakan sesuatu problem

Hasil belajar siswa dalam pelajaran IPS adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar IPS. Belajar itu sendiri merupakan suatu proses dari seseorang yang berusaha untuk memperoleh suatu bentuk perubahan perilaku yang relatif menetap. Dalam kegiatan pembelajaran atau instruksional, biasanya guru menetapkan tujuan belajar. Anak yang berhasil dalam belajar adalah yang berhasil mencapai tujuan-tujuan pembelajaran.
Berdasarkan uraian di atas, hasil belajar pada siswa tidak muncul dengan sengaja, melainkan harus melalui proses pembelajaran. oleh sebab itu, guru perlu memfasilitasinya melalui strategi dan metode pembelajaran yang mendukung siswa untuk belajar secara aktif agar hasil belajar siswa dapat meningkat. Salah satunya adalah dengan menerapkan Metode pembelajaran Cooperatif Script.
Oleh karena itu, diharapkan dengan diterapkan metode pembelajaran cooperatif script dapat meningkatkan hasil belajar kognitif siswa dalam pembelajaran IPS.
Uraian di atas merupakan suatu kerangka pemikiran dalam penelitian yang berfokus terhadap peningkatan hasil belajar siswa melalui suatu metode pembelajaran. secara ringkas dapat digambarkan dalam bentuk skema penulisan sebagai berikut :













Masalah rendahnya hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS
 
Rencana tindakan
 
Tindakan PTK dengan mennggunakan metode cooperatif script
 
Penyelesaian masalah dengan adanya  peningkatan hasil belajarr  kognitif siswa dalam pembelajaran IPS
 
 
















Gambar 1.1 Alur Kerangka Pemikiran Tindakan Kelas
I.                   Hipotesis Tindakan
Hipotesis tindakan merupakan anggapan atau dugaan sementara terhadap suatu tindakan. Dalam penelitian ini penulis mengambil hipotesis tindakan bahwa ada peningkatan hasil belajar siswa melalui penerapan metode pembelajaran  cooperative scrift pada mata pelajaran IPS.
J.                  Metodologi Penelitian
a.         Metodologi penelitian
Metode yang dugunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas merupakan suatu bentuk penelitian yang dilaksanakan oleh guru untuk memecahkan masalah yang dihadapi dalam melaksanakan tugas pokoknya yaitu mengelola pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). (Suranto, dkk dalam Purwadi, 2010 : 10)
b.         Subjek penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V MI Matlaul Alfal Cilengkrang II Kabupaten Bandung. Yang jumlah siswanya mencapai 12 orang.
c.         Desain penelitian
Prosedur penelitian yang akan dilakukan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah berbentuk siklus, setiap siklus terdiri dari 1 pertemuan ( 3 jam pelajaran ). Pada akhir pertemuan diharapkan tercapainya tujuan yang diinginkan dapat tercapai dengan baik. Dalam penelitian tindakan kelas ini peneliti menggunakan model spiral Kemmis dan MC Taggart.
Desain Kemmis ini menggunakan model yang dikenal sistem spiral refleksi diri yang dimulai dengan rencana, tindakan, pengamatan, refleksi dan perencanaan kembali merupakan dasar untuk suatu ancang-ancang pemecahan permasalahan (Ahmad Hufad : 126).
 


                                             REFLEKTIF                            PLAN


 


                           OBSERVE                                          ACTION
                
         REFLEKTIF                           PLAN


                  
                          OBSERVE                                          ACTION

Gambar 1.2. Model Desain Kemmis & Mc Taggart
Apabila dicermati pada bagan di atas, desain model Kemmis & Taggart ini pada hakekatnya berupa perangkat-perangkat atau untaian-untaian dengan satu perangkat terdiri dari empat komponen, yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Keempat untaian yang berupa untaian tersebut dipandang sebagai satu siklus. Oleh karena itu, pengertian siklus pada kesempatan ini ialah suatu putaran kegiatan yang terdiri dari perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Model siklus tersebut meliputi langkah-langkah kegiatan sebagai berikut:
1.        Perencanaan
a)      Mengadakan penelitian awal untuk mengidentifikasi permasalahan yang perlu segera diatasi. Dalam tahap ini peneliti melakukan observasi pada proses pembelajaran terhadap siswa kelas V dan guru kelas V.
b)      Membuat silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran.
c)      Membuat alat evaluasi untuk melihat peningkatan hasil belajar siswa setelah metode cooperatif script diterapkan.
d)     Membuat media pembelajaran yang mendukung proses pembelajaran.
2.        Pelaksanaan
a)        Membuat rencana pembelajaran.
b)        Menyiapkan materi pelajaran
c)        Menyiapkan sumber belajar
d)       Menyiapkan media pembelajaran
e)        Menyiapkan alat pengumpul data

Tabel 1.2
Langkah-langkah dalam Pembelajaran

Langkah-langkah pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
Pendahuluan
1)      Guru mengucapkan salam dan berdoa sebelum memulai pelajaran.
2)      Guru menjelaskan tujuan dan kompetensi dasar yang hendak dicapai oleh siswa.
3)      Guru menjelaskan aturan main dan batasan waktu untuk tiap kegiatan, memotivasi siswa terlibat pada pemecahan masalah.
Kegiatan inti

4)      Guru menggali pengetahuan awal siswa.
5)      Guru menyampaikan materi yang akan diajarkan.
6)      Siswa diminta untuk berpikir tentang materi atau permasalahan yang disampaikan guru.
7)      Siswa dikelompokkan dengan teman sebangkunya
8)      Siswa berdiskusi dengan teman sebelahnya dan mengutarakan hasil pemikiran masing-masing.
9)      Beberapa pasang siswa dipanggil secara acak untuk berbagi pendapat kepada seluruh siswa di kelas dengan dipandu oleh guru.
Penutup
10)    Guru menyimpulkan materi
11)    Memberikan tugas pekerjaan rumah (PR).
12)    Menutup pelajaran dengan berdoa


3.        Observasi
Observasi ialah kegiatan pengamatan (pengambilan data) untuk memotret seberapa jauh efek tindakan telah mencapai suatu sasaran(Suharsimi.dkk: 127)
Observasi dilakukan bersama dengan dilaksanakannya tindakan. Observasi dilakukan untuk mengumpulkan data yaitu kegiatan guru dan aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung.
4.        Refleksi
Refleksi adalah mengingat dan merenungkan suatu tindakan persis seperti yang telah dicatat dalam observasi. Refleksi biasanya dibantu oleh diskusi di antara peneliti dan kalobolator. Melaui diskusi, memberikan dasar perbaikan rencana. (Kunandar,2009:75) 
Seperti yang telah di uraikan diatas peneliti menganalisis semua informasi yang terekam dalam proses pembelajaran melalui format observasi dan hasil evaluasi yang telah dilakukan. Kemudian memperbaiki proses pembelajaran yang telah dilakukan pada siklus I untuk menyusun tindakan yang akan dilakukan pada siklus II.
K.                Intrumen Penelitian
a.         Format Observasi
Observasi dilakukan untuk mengamati dan mengetahui kinerja guru dan aktivitas siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran cooperatif script.
b.         Format Angket
Evaluasi yang berupa daftar pertanyaan atau pernyataan yang dijawab oleh siswa yang berkenaan dengan tanggapan siswa terhadap penerapan metode pembelajaran cooperatif script.
c.         Format catatan lapangan
Catatan lapangan dilakukan untuk mencatat kejadian-kejadian penting yang muncul tak terduga sebelumnya, yang mungkin tidak direncanakan pada pedoman observasi.
d.         Tes
Untuk mengukur hasil belajar siswa dengan menggunakan pembelajaran cooveratif script digunakan instrument tes yaitu tes objektif berupa pilihan ganda yang terdiri dari sepuluh soal. Dalam penelitian ini, tes digunakan untuk memperoleh informasi tentang sejauh mana peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan metode pembelajaran cooperatif script.
L.                 Pengolahan dan Analisia Data
Pengolahan dan analsis data yang dimaksud adalah untuk mengolah data mentah berupa hasil penelitian agar dapat ditafsirkan dan mengandung makna. Penafsiran data tersebut antara lain untuk menjawab pertanyaan pada rumusan masalah.
a.       Untuk mengetahui keterlaksanaan metode pembelajaran cooperatif script yang meliputi aktivitas guru dan siswa.
Teknik analisis datanya dilakukan dengan cara dihitung dan dipaparkan secara sederhana hasil analisis lembar observasi setiap siklus. Kemudian dirata-ratakan dan dipersentasikan ke dalam diagram pie serta direpresentasikan ke dalam grafik sederhana. Persentasi dihitung dengan persamaan:
Persentase =





Tabel 1.3
Interpretasi Keterlaksanaan

Persentase (%)
Bobot
Kategori
≤ 54
0
Sangat kurang
55-59
1
Kurang
60-75
2
Sedang
76-85
3
Baik
86-100
4
Sangat baik
(Purwanto, 2009: 103)
b.      Penilaian setiap tes tertulis berupa pilihan ganda
Penilaian =
c.       Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa, maka digunakan nilai Normal Gain (NG) yang dikemukakan oleh Davit E. Meltzer dengan persamaan:
NG =
Adapun pengkategorian interpretasi gain yang dikemukakan oleh Richard R. Hake adalah sebagai berikut:
g. tinggi : nilai (g) > 0,7
g. sedang: 0,70 > (g) > 0,3
g. rendah: nilai (g) < 0,3
d.      Untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap penerapan metode pembelajaran cooperatif script.
Analisis ini merupakan pengolahan data dari hasil sebaran angket mengenai tanggapan siswa terhadap penerapan metode pembelajaran cooperatif script. Teknik analisisnya adalah sebagai berikut:
  1. Meghitung skor total dengan menjumlahkan semua skor yang didapat dari setiap indikator yang diamati.
  2. Mengolah skor mentah yang diperoleh dalam bentuk persentase (%).
Tabel 1.4
Kategori Tanggapan Siswa

No
Persentase Tanggapan Siswa
Kategori
1
0% - 19%
Sangat rendah
2
20%-39%
Rendah
3
40%-59%
Sedang
4
60%-79%
Tinggi
5
80%-100%
Sangat tinggi
(Amiruddin, 2008: 27)

M.               Indicator Keberhasilan
Indikator keberhasilan pada penelitian ini, penulis menetapkan nilai 70. Nilai tersebut  didasarkan pada Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) mata pelajaran IPS yang telah ditetapkan di MI Matlaul Alfal Cilengkrang II Kabupaten Bandung . maka seorang siswa dikatakan berhasil apabila telah memperoleh nilai minimum 70.


DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Hufad, Penelitian Tindakan Kelas. Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Departemen Agama Republik Indonesia.
Anurrahman, 2009. Belajar dan Pembelajaran.Bandung: Alfabeta
Amirudin, 2008. Evaluasi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosda Karya.
Ahmad Tafsir, 2004.  Metodologi Pengajaran Agama Islam, Bandung: PT Remaja Rosda Kary
Agus Suprijono,2009. Cooperative Lerning. Pustaka Pelajar
Purwanto. 2009. Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya
Hadi, Sutrisno. 2007. Statistik. Yogyakarta: Andi.
Kunandar, 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Rajawali Pers
Idad Suhada, 2010. Pendidikan IPS di SD/MI. Solo Press.
Slameto, 2003. Belajar dan factor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Suharsimi Arikunto, dkk. Penelitian Tindakan Kelas. Bumi Aksara
Suranto, dkk, 2010. Menejemen Penelitian Tindakan Kelas. Surabaua: Insan Cendika
 

.

0 Response to "UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE COOPERATIF SCRIPT PADA MATA PELAJRAN IPS POKOK BAHASAN PERANAN SUMPAH PEMUDA DALAM MEMPERSATUKAN INDONESIA"