A.
Judul
UPAYA
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE COOPERATIF SCRIPT PADA MATA PELAJRAN IPS
POKOK BAHASAN PERANAN SUMPAH PEMUDA DALAM MEMPERSATUKAN INDONESIA
B.
Latar
Belakang Masalah
Pendidikan
merupakan suatu peroses yang melibatkan unsur - unsur yang diharapkan dapat
meningkatkan pendidikan yang berkualitas. Guru sebgai unsur pokok penaggung
jawab terhadap pelaksanaan dan pengembangan proses belajar mengajar, diharapkan
dapat meningkatkan kualialitas belajar mengajar yang merupakan inti dari
kegiatan transformasi pengetahuan dari guru kepada siswa. Untuk mencapai
efektifitas efisiensi tersebut, maka diperlukan adanya strategi yang tepat
dalam mencapai tujuan belajar mengajar yang diharapkan(Anurrahman,2009: 34).
Pembelajaran
merupakan berupaya mengubah masukan berupa siswa yang belum terdidik, menjadi
siswa yang terdidik, siswa yang belum memiliki pengetahuan tentang sesuatu,
menjadi siswa yang memiliki pengetahuan. Demikian pula siswa yang memiliki
sikap, kebiasaan atau tingkah laku yang belum mencerminkan eksistensi dirinya
sebagai pribadi baik atau positif, menjadi siswa yang memiliki sikap, kebiasaan
dan tingkah laku yang baik.
Pembelajaran
IPS di SD/MI merupakan salah satu pembelajaran yang diajarkan sesuai dengan
kurikulum yang berlaku yaitu KTSP dengan tujuan membina siswa menjadi warga
masyarakat dan warga negara yang bertanggung jawab serta mengembangkan pengetahuan
dan keterampilan dasar yang berguna bagi dirinya dalam kehidupan sehari-hari di
lingkungan masyarakat.
Adapun tujuan
pembelajaran IPS di SD/MI adalah sebagai berikut:
1.
Memberikan
pengetahuan (Knowledge). Peserta didik memiliki pengetahuan atau mengenal
ide-ide atau penemuan dalam bentuk yang sama atau dialami sebelumnya.
2.
Kemampuan dan
keterampilan (Abilities and skills). Kemampuan untuk menemukan informasi yang
tepat dan teknik dalam pengalaman seorang siswa untuk menolong memecahkan
masalah baru atau menghadapi pengalaman baru.
3.
Tujuan yang
bersifat apektif. Pengembangan sikap-sikap, pengertian-pengertian, dan
nilai-nilai yang meningkatkan pola hidup demokratis yang menolong siswa
mengembangkan filsafat hidupnya (Idad Suhada, 2010: 5).
Dengan
kata lain, pendidikan IPS hendaknya mampu mengembangkan aspek pengetahuan dan
pengalaman, aspek nilai dan sikap, dan aspek keterampilan. Aspek pengetahuan
dan pengalaman siswa dapat dikembangkan melalui lingkungan sekitar. Aspek nilai
dan sikap dikembangkan melalui etika yang nantinya menjadi pusat nilai dalam
kehidupan masyarakat. Sedangkan aspek keterampilan dapat dikembangkan melalui
keterampilan sosial.
Akan tetapi pada
kenyatannya dilapangan, penemuan di MI Matlaul Alfal kelas V, Cilengkrang II, Bandung
sebgai brikut :
1.
Proses
pembelajaran cenderung berpusat pada guru (teacher center)
2.
Siswa kurang
memperhatikan guru yang sedang menyampaikan materi pelajaran. Hal ini
disebabkan kurang variatif dalam menggunakan metode pembelajaran. Guru hanya
menggunakan ceramah, sehingga peserta didik menimbulkan kejenuhan selama proses
pembelajaran.
3.
Rendahnya
perolehan nilai Ulangan Akhir semester pada mata pelajaran IPS.
Dalam upaya
meningkatkan hasil belajar kognitif siswa pada mata pelajaran IPS, maka
diperlukan strategi dan metode pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan
aktivitas serta hasil belajar siswa. Metode pembelajaran merupakan suatu desain
yang menggambarkan proses rincian dan penciptaan situasi lingkungan yang
memungkinkan siswa berinteraksi sehingga terjadi perubahan atau perkembangan
diri pada siswa. Salah satu model pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan
aktivitas serta hasil belajar kognitif siswa adalah dengan menggunakan metode
pembelajaran Cooperative Script.
Sedangkang metode Cooperative
Script merupakan metode belajar dimana siswa bekerja berpasangan dan
bergantian secara lisan mengikhtisarkan bagian-bagian dari materi yang
dipelajari (Agus Suprijono, 2009:126).Langkah-pertama dalaam pembelajaran Cooperative
Script yaitu guru membagi siswa untuk berpasangan.Selanjutnya guru
membagikan wacana/materi tiap siswa untuk dibaca dan membuat ringkasan. Guru
dan siswa menetapkan siapa yang pertama berperan sebagai pembicara dan siapa
yang berperan sebagai pendengar. Sementara pembicara membacakan script,
pendengar menyimak/ mengoreksi/ menunjukkan ide-ide pokok yang kurang lengkap.
Langkah selanjutnya bertukar peran, semula sebagai pembicara ditukar menjadi
pendengar dan sebaliknya.Setelah pembacaan script selesai,
guru dan siswa melakukan diskusi kelas untuk membahas materi yang telah mereka
pelajari.Siswa saling berinteraksi bertanya, menjawab, mengemukakan pendapat,
menyanggah, dan sebagainya sementara guru memimpin diskusi kelas.
Dari hasil penelitian,
banyak mengungkapkan manfaat pembelajaran Cooperative Script.
Danserau dalam Hadi (2007) menyatakan bahwa pembelajaran Cooperative
Script dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan siswa dapat mempelajari
materi yang lebih banyak dari siswa yang belajar sendiri. Spurlin dalam Hadi
(2007) siswa juga mendapatkan kesempatan mempelajari bagian lain dari materi
yang tidak dipelajarinya.
Berdasarkan pendapat yang telah
dikemukakan di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan Penelitian Tindakan
Kelas (PTK) dengan judul UPAYA
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE COOPERATIF SCRIPT PADA MATA PELAJRAN IPS
POKOK BAHASAN PERANAN SUMPAH PEMUDA DALAM MEMPERSATUKAN INDONESIA.
C.
Rumusan
Masalah
Berdasarkan
uraian latar belakang di atas, maka rumusan maasalah dalam penelitian ini
adalah sebagi berikut :
1.
Bagaimana
pelaksanaan penerapan Metode pembelajaran Cooperatif
Script pada mata pelajaran IPS tentang peranan sumpah pemuda dalam mempersatukan
indonesia pada setiap siklus?
2.
Adakah
peningkatan hasil belajar siswa melalui penerapan Metode pembelajaran
Cooperatif Script pada mata pelajaran IPS tentang sumpah pemuda dalam
mempersatukan indonesia untuk setiap siklus?
3.
Bagaimana
tanggapan siswa terhadap penerapan Metode pembelajaran Cooperatif Script pada
pelajaran IPS tentang sumpah pemuda dalam mempersatukan indonesia?
D.
Batasan
Masalah
1.
Subjek
penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah
siswa kelas V MI Matlaul Alfal
2.
Objek penelitian
Objek dalam penelitia ini adalah
penerapan metode pembelajaran Cooperatif Script
3.
Parameter
Parameter dalam penelitian ini
adalah hasil belajar dan keaktivan siswa kelas V MI Matlaul Alfal yang di
proleh dengan postes setelah proses pembelajaran.
4.
Materi pokok
Materi pelajaran IPS dibatasi
dengan materi pokok yaitu tentang sumpah pemuda dalam mempersatukan indonesia.
E.
Tujuan
penelitian
Adapaun
tujuan dari penelitian ini adalah :
1.
Pelaksanaan
penerapan metode pembelajaran Cooperatif Script pada mata pelajaran IPS tentang
peranan sumpah pemuda dalam mempersatukan Indonesia
2.
Peningkatan
hasil belajar kognitif siswa melalui penerapan metode pembelajaran Cooperatif
Script pada mata pelajaran IPS tentang peranan sumpah pemuda dalam
mempersatukan Indonesia
3.
Tanggapan siswa
terhadap penerapan metode pembelajaran Cooperatif Script pada mata pelajaran
IPS tentang peranan sumpah pemuda dalam mempersatukan Indonesia
F.
Manfaat
Penelitian
1.
Bagi siswa, ikut
beperan aktif dalam pembelajaran dan meningkatkan hasil belajar kognitif.
2.
Bagi guru, hasil
penelitian memberikan pengetahuan dan pengalaman khususnya dalam hal variasi
metode pembelajaran.
3.
Bagi sekolah,
diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam usaha untuk memperbaiki dan
meningkatkan kualitas praktik pembelajaran di sekolah
G.
Definisi
Operasional
Untuk
memahami pokok masalah yang diteliti, maka perlu dijelaskan beberapa istilah
yang tertulis dalam judul penelitian ini. Adapun istilah-istilah tersebut
adalah sebagai berikut:
1.
Metode
pembelajaran Cooperatif Script adalah skrip kooperatif merupakan metode belajar
di mana siswa bekerja berpasangan dan bergantian secara lisan mengikhtisarkan,
bagian - bagian dari materi yang dipelajari.
Langkah - langkah
a.
Guru membagi
siswa untuk berpasangan
b.
Guru membagi
wacana / materi tiap siswa untuk dibaca dan membuat ringkasan
c.
Guru dan siswa
menetapkan siapa yang pertama berperan sebgai pembicara dan siapa yang berperan
sebgai pendengar
d.
Pembicara
membacakan ringkasannya selengkap mungkin, dengan masukan ide - ide pokok dalam
ringkasannya.
Sementara
pendengar :
·
Menyimak / mengoreksi
/ menunjukan ide - ide pokok yang kurang lengkap.
·
Membantu
mengingat / menghafal ide - ide pokok dengan menghubungkan materi sebelumnya
atau materi lainnya.
e.
Bertukar peran,
semula sebgai pembicara ditukar menjadi pendengar dan sebaliknnya. Serta
lakukan seperti di atas.
f.
Kesimpulan siswa
bersama - sama dengan guru.
g.
Penutup.
2.
Hasil belajar
adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya.
Hasil belajar mempunyai peranan penting dalam proses pembelajaran. Proses
penilaian terhadap hasil belajar dapat memberikan informasi kepada guru tentang
kemajuan siswa dalam upaya mencapai tujuan-tujuan belajarnya melalui kegiatan
belajar. Selanjutnya dari informasi tersebut guru dapat menyusun dan membina
kegiatan-kegiatan siswa lebih lanjut, baik untuk keseluruhan kelas maupun
individu
3.
Indikator Hasil
Belajar Kognitif
Dalam mengembangkan jenis-jenis
hasil belajar, Bloom dalam bukunya The Taxonomy of Educational Objectives
mengemukakan bahwa hasil belajar itu terbagi ke dalam tiga ranah yaitu ranah
kognitif, afektif, dan psikomotor.
Ranah kognitif ini mempunyai enam
tingkatan yang berhubungan dengan berpikir, mengetahui dan memecahkan masalah.
Domain ini memiliki enam tingkatan. Ke enam tingkatan tersebut terdiri atas
knowledge (C1 : pengetahuan), Comprehension (C2 : pemahaman), Application ( C3
: penerapan), analysis (analisis), syinthesis (sintesis), dan evaluation
(evaluasi). (Ahmad Tafsir, 2004: 50)
H.
Kerangka
Pemikiran
Belajar merupakan suatu
proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah
laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam
interaksi dengan lingkungannya (Slameto, 2003: 2).
Dari uraian di atas,
dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses usaha perubahan tingkah
laku yang melibatkan jiwa dan raga sehingga menghasilkan perubahan dalam
pengetahuan, pemahaman, nilai dan sikap yang dilakukan oleh seorang individu
melalui latihan dan pengalaman dalam interaksinya dengan lingkungan yang
selanjutnya dinamakan hasil belajar
Sesuai apa yang
dikemukakan oleh Bloom dalam bukunya, The
Taxonomy of Educational Objectives,
megembangkan jenis hasil belajar terdiri dari tiga aspek, yaitu aspek kognitif,
apektif, dan psikomotor. Dalam hal ini untuk memudahkan penilaian hasil belajar
IPS , maka penulis hanya menyoroti satu aspek kognitif saja. Teori aspek
kognitif terdiri dari enam tingkatan yang tergambar pada tabel berikut:
Table
1.1
Indikator
Ranah Kognitif
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Hasil belajar siswa
dalam pelajaran IPS adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui
kegiatan belajar IPS. Belajar itu sendiri merupakan suatu proses dari seseorang
yang berusaha untuk memperoleh suatu bentuk perubahan perilaku yang relatif
menetap. Dalam kegiatan pembelajaran atau instruksional, biasanya guru
menetapkan tujuan belajar. Anak yang berhasil dalam belajar adalah yang
berhasil mencapai tujuan-tujuan pembelajaran.
Berdasarkan uraian di
atas, hasil belajar pada siswa tidak muncul dengan sengaja, melainkan harus
melalui proses pembelajaran. oleh sebab itu, guru perlu memfasilitasinya
melalui strategi dan metode pembelajaran yang mendukung siswa untuk belajar
secara aktif agar hasil belajar siswa dapat meningkat. Salah satunya adalah
dengan menerapkan Metode pembelajaran Cooperatif Script.
Oleh karena itu,
diharapkan dengan diterapkan metode pembelajaran cooperatif script dapat
meningkatkan hasil belajar kognitif siswa dalam pembelajaran IPS.
Uraian di atas
merupakan suatu kerangka pemikiran dalam penelitian yang berfokus terhadap
peningkatan hasil belajar siswa melalui suatu metode pembelajaran. secara
ringkas dapat digambarkan dalam bentuk skema penulisan sebagai berikut :
|
||||||||||||||
|
||||||||||||||
|
||||||||||||||
|
||||||||||||||
Gambar 1.1 Alur Kerangka Pemikiran
Tindakan Kelas
I.
Hipotesis
Tindakan
Hipotesis
tindakan merupakan anggapan atau dugaan sementara terhadap suatu tindakan.
Dalam penelitian ini penulis mengambil hipotesis tindakan bahwa ada peningkatan
hasil belajar siswa melalui penerapan metode pembelajaran cooperative scrift pada mata pelajaran IPS.
J.
Metodologi
Penelitian
a.
Metodologi
penelitian
Metode yang dugunakan dalam
penelitian ini adalah menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian
tindakan kelas merupakan suatu bentuk penelitian yang dilaksanakan oleh guru
untuk memecahkan masalah yang dihadapi dalam melaksanakan tugas pokoknya yaitu
mengelola pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). (Suranto, dkk dalam
Purwadi, 2010 : 10)
b.
Subjek
penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah
siswa kelas V MI Matlaul Alfal Cilengkrang II Kabupaten Bandung. Yang jumlah
siswanya mencapai 12 orang.
c.
Desain
penelitian
Prosedur penelitian yang akan
dilakukan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah berbentuk siklus, setiap
siklus terdiri dari 1 pertemuan ( 3 jam pelajaran ). Pada akhir pertemuan
diharapkan tercapainya tujuan yang diinginkan dapat tercapai dengan baik. Dalam
penelitian tindakan kelas ini peneliti menggunakan model spiral Kemmis dan MC
Taggart.
Desain Kemmis ini menggunakan model
yang dikenal sistem spiral refleksi diri yang dimulai dengan rencana, tindakan,
pengamatan, refleksi dan perencanaan kembali merupakan dasar untuk suatu
ancang-ancang pemecahan permasalahan (Ahmad Hufad : 126).
REFLEKTIF PLAN
OBSERVE ACTION
REFLEKTIF PLAN
OBSERVE ACTION
Gambar
1.2. Model Desain Kemmis & Mc Taggart
Apabila dicermati
pada bagan di atas, desain model Kemmis & Taggart ini pada hakekatnya
berupa perangkat-perangkat atau untaian-untaian dengan satu perangkat terdiri
dari empat komponen, yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi.
Keempat untaian yang berupa untaian tersebut dipandang sebagai satu siklus.
Oleh karena itu, pengertian siklus pada kesempatan ini ialah suatu putaran
kegiatan yang terdiri dari perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi.
Model siklus tersebut meliputi langkah-langkah kegiatan sebagai berikut:
1.
Perencanaan
a)
Mengadakan penelitian awal untuk mengidentifikasi permasalahan yang
perlu segera diatasi. Dalam tahap ini peneliti melakukan observasi pada proses
pembelajaran terhadap siswa kelas V dan guru kelas V.
b)
Membuat silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran.
c)
Membuat
alat evaluasi untuk melihat peningkatan hasil belajar siswa setelah metode cooperatif script diterapkan.
d)
Membuat
media pembelajaran yang mendukung proses pembelajaran.
2.
Pelaksanaan
a)
Membuat rencana pembelajaran.
b)
Menyiapkan materi pelajaran
c)
Menyiapkan sumber belajar
d)
Menyiapkan media pembelajaran
e)
Menyiapkan alat pengumpul data
Tabel 1.2
Langkah-langkah dalam Pembelajaran
Langkah-langkah
pembelajaran
|
Kegiatan
Pembelajaran
|
Pendahuluan
|
1) Guru
mengucapkan salam dan berdoa sebelum memulai pelajaran.
2) Guru
menjelaskan tujuan dan kompetensi dasar yang hendak dicapai oleh siswa.
3) Guru
menjelaskan aturan main dan batasan waktu untuk tiap kegiatan, memotivasi
siswa terlibat pada pemecahan masalah.
|
Kegiatan
inti
|
4) Guru
menggali pengetahuan awal siswa.
5) Guru
menyampaikan materi yang akan diajarkan.
6) Siswa
diminta untuk berpikir tentang materi atau permasalahan yang disampaikan
guru.
7) Siswa
dikelompokkan dengan teman sebangkunya
8) Siswa
berdiskusi dengan teman sebelahnya dan mengutarakan hasil pemikiran
masing-masing.
9) Beberapa
pasang siswa dipanggil secara acak untuk berbagi pendapat kepada seluruh
siswa di kelas dengan dipandu oleh guru.
|
Penutup
|
10) Guru menyimpulkan materi
11) Memberikan tugas pekerjaan rumah (PR).
12) Menutup pelajaran dengan berdoa
|
3.
Observasi
Observasi ialah kegiatan pengamatan
(pengambilan data) untuk memotret seberapa jauh efek tindakan telah mencapai
suatu sasaran(Suharsimi.dkk: 127)
Observasi dilakukan bersama dengan
dilaksanakannya tindakan. Observasi dilakukan untuk mengumpulkan data yaitu
kegiatan guru dan aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung.
4.
Refleksi
Refleksi adalah mengingat dan merenungkan
suatu tindakan persis seperti yang telah dicatat dalam observasi. Refleksi
biasanya dibantu oleh diskusi di antara peneliti dan kalobolator. Melaui
diskusi, memberikan dasar perbaikan rencana. (Kunandar,2009:75)
Seperti yang telah di uraikan diatas
peneliti menganalisis semua informasi yang terekam dalam proses pembelajaran
melalui format observasi dan hasil evaluasi yang telah dilakukan. Kemudian
memperbaiki proses pembelajaran yang telah dilakukan pada siklus I untuk
menyusun tindakan yang akan dilakukan pada siklus II.
K.
Intrumen
Penelitian
a. Format Observasi
Observasi
dilakukan untuk mengamati dan mengetahui kinerja guru dan aktivitas siswa dalam
pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran cooperatif script.
b. Format Angket
Evaluasi
yang berupa daftar pertanyaan atau pernyataan yang dijawab oleh siswa yang
berkenaan dengan tanggapan siswa terhadap penerapan metode pembelajaran cooperatif
script.
c. Format catatan lapangan
Catatan
lapangan dilakukan untuk mencatat kejadian-kejadian penting yang muncul tak
terduga sebelumnya, yang mungkin tidak direncanakan pada pedoman observasi.
d. Tes
Untuk
mengukur hasil belajar siswa dengan menggunakan pembelajaran cooveratif script
digunakan instrument tes yaitu tes objektif berupa pilihan ganda yang terdiri
dari sepuluh soal. Dalam penelitian ini, tes digunakan untuk memperoleh
informasi tentang sejauh mana peningkatan hasil belajar siswa dengan
menggunakan metode pembelajaran cooperatif script.
L.
Pengolahan
dan Analisia Data
Pengolahan dan analsis data yang dimaksud
adalah untuk mengolah data mentah berupa hasil penelitian agar dapat
ditafsirkan dan mengandung makna. Penafsiran data tersebut antara lain untuk
menjawab pertanyaan pada rumusan masalah.
a.
Untuk mengetahui keterlaksanaan metode pembelajaran cooperatif script yang meliputi
aktivitas guru dan siswa.
Teknik analisis datanya dilakukan dengan cara
dihitung dan dipaparkan secara sederhana hasil analisis lembar observasi setiap
siklus. Kemudian dirata-ratakan dan dipersentasikan ke dalam diagram pie serta
direpresentasikan ke dalam grafik sederhana. Persentasi dihitung dengan
persamaan:
Persentase =
Tabel 1.3
Interpretasi Keterlaksanaan
Persentase (%)
|
Bobot
|
Kategori
|
≤ 54
|
0
|
Sangat kurang
|
55-59
|
1
|
Kurang
|
60-75
|
2
|
Sedang
|
76-85
|
3
|
Baik
|
86-100
|
4
|
Sangat baik
|
(Purwanto,
2009: 103)
b.
Penilaian
setiap tes tertulis berupa pilihan ganda
Penilaian =
c.
Untuk
mengetahui peningkatan hasil belajar siswa, maka digunakan nilai Normal Gain
(NG) yang dikemukakan oleh Davit E. Meltzer dengan persamaan:
NG =
Adapun
pengkategorian interpretasi gain yang dikemukakan oleh Richard R. Hake adalah
sebagai berikut:
g. tinggi :
nilai (g) > 0,7
g. sedang:
0,70 > (g) > 0,3
g. rendah:
nilai (g) < 0,3
d.
Untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap penerapan metode
pembelajaran cooperatif script.
Analisis ini merupakan pengolahan data dari
hasil sebaran angket mengenai tanggapan siswa terhadap penerapan metode
pembelajaran cooperatif script. Teknik analisisnya adalah sebagai berikut:
- Meghitung skor total dengan
menjumlahkan semua skor yang didapat dari setiap indikator yang diamati.
- Mengolah skor mentah yang diperoleh
dalam bentuk persentase (%).
Tabel 1.4
Kategori Tanggapan Siswa
No
|
Persentase Tanggapan Siswa
|
Kategori
|
1
|
0%
- 19%
|
Sangat
rendah
|
2
|
20%-39%
|
Rendah
|
3
|
40%-59%
|
Sedang
|
4
|
60%-79%
|
Tinggi
|
5
|
80%-100%
|
Sangat
tinggi
|
(Amiruddin, 2008: 27)
M.
Indicator Keberhasilan
Indikator keberhasilan pada
penelitian ini, penulis menetapkan nilai 70. Nilai tersebut didasarkan pada Kriteria Ketuntasan Minimum
(KKM) mata pelajaran IPS yang telah ditetapkan di MI Matlaul Alfal Cilengkrang
II Kabupaten Bandung . maka seorang siswa dikatakan berhasil apabila telah
memperoleh nilai minimum 70.
DAFTAR
PUSTAKA
Ahmad Hufad, Penelitian Tindakan Kelas. Direktorat Jenderal Pendidikan Islam
Departemen Agama Republik Indonesia.
Anurrahman, 2009. Belajar dan Pembelajaran.Bandung:
Alfabeta
Amirudin, 2008. Evaluasi Pendidikan. Bandung:
PT Remaja Rosda Karya.
Ahmad Tafsir, 2004. Metodologi
Pengajaran Agama Islam, Bandung: PT Remaja Rosda Kary
Agus Suprijono,2009. Cooperative Lerning. Pustaka Pelajar
Purwanto. 2009. Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: Remaja
Rosdakarya
Hadi, Sutrisno. 2007. Statistik. Yogyakarta: Andi.
Kunandar, 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Rajawali Pers
Idad Suhada, 2010. Pendidikan IPS di SD/MI. Solo Press.
Slameto, 2003. Belajar dan factor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: PT Rineka
Cipta.
Suharsimi Arikunto, dkk. Penelitian Tindakan Kelas. Bumi Aksara
Suranto, dkk, 2010. Menejemen Penelitian Tindakan Kelas.
Surabaua: Insan Cendika
.
0 Response to "UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE COOPERATIF SCRIPT PADA MATA PELAJRAN IPS POKOK BAHASAN PERANAN SUMPAH PEMUDA DALAM MEMPERSATUKAN INDONESIA"
Post a Comment