Makalah Inovasi Pembelajaran Agama Islam Berbasis Teknologi Informasi

BAB I
PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang
Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan kita adalah rendahnya kualitas dunia pendidikan baik dilihat dari proses pendidikan yang sedang berjalan maupun produk hasil pendidikan itu sendiri. Apabila dilihat dari hasil laporan Bank Dunia tentang hasil tes membaca anak kelas IV SD Indonesia sangat memprihatinkan, belum lagi bidang matematika dari 38 negara Indonesia menduduki peringkat ke-32. Sedangkan dari segi proses pendidikan khususnya pembelajaran sebagian besar guru di kita lebih lebih cendrung pembelajaran dalam arti menanamkan materi pelajaran yang bertumpu pada aspek kognitif tingkat rendah mengingat, menghafal, dan menumpuk informasi. Oleh karena itu beragam tudingan yang disampaikan ke pihak pemerintah yang kurang peduli terhadap pendidikan bangsanya termasuk urusan pendidikan dasar khusunya SD.
Rendahnya kualitas produk pendidikan tersebut merupakan gambaran kualitas proses penyelenggaraan sistem pendidikan dimana terkait banyak unsur, namun proses belajar mengajar merupakan jantungnya pendidikan yang harus diperhitungkan karena pada kegiatan pembelajaran inilah transformasi berbagai konsep, nilai serta materi pendidikan diintegrasikan.
Dikaitkan dengan tuntutan masa depan yang bukan hanya bersifat kompetitip tapi juga sangat terkait dengan berbagai kemajuan teknologi dan informasi maka kualitas sistem pembelajaran yang dikembangkan harus mampu secara cepat memperbaiki berbagai kelemahan yang ada. Salah satu cara yang dapat dikembangkan adalah mengubah sistem pembelajaran yang lebih efektif dan efesien dengan dukungan sarana dan prasarana yang memadai. Pembelajaran dengan memanfaatkan sarana teknologi informasi melalui jaringan internet merupakan salah satu alternatif yang tepat dan dapat mengatasi berbagai persoalan pembelajaran, walaupun sistem pendidikan di Indonesia keberadaannya sangat heterogen karena terbentur masalah letak geografis yang sangat besar pengaruhnya terhadap kemajuanteknologi informasi.
Kita harus menyadari bahwa perkembangan teknologi informasi telah memasuki berbagai sendiri kehidupan, termasuk dunia pendiidkan lebih khususnya pembelajaran telah diinversi oleh keberadaan teknologi ini.Seiring dengan dengan perkembangan aplikasi teknologi informasi dalam dunia pendidikan, maka berbagai bahan belajarpun telah diproduksi dan dikonsumsi oleh pembelajar melalui mediumteknologi informasi dalam bentuk kemasan yang sangat bervariasi. Berbeda dengan proses pembelajaran tradisional yang mengandalkan guru sebagai sumber belajar yang pertama dan utama sedangkan sumber lain hanyalah pelengkap untuk kegiatan pembelajaran yang biasanya sudah digariskan dalam Garis Besar Program Pengajaran (GBPP).
B.  Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalahyang akan dibahas dalam makalah ini, yaitu:
1.    Apa itu pengertian teknologi informasi?
2.    Apa sajakah manfaat dari teknologi informasi dalam pembelajaran?
3.    Bagaiman etika dalam penggunaan teknologi informasi dalam pembelajaran?
4.    Apa saja faktor-faktor pendukung pembelajaran melalui teknologi informasi?
C.  Tujuan
Adapun tujuan penulisan yang akandibahas dalam makalah ini, yaitu:
1.    Pengertian teknologi informasi
2.    Manfaat teknologi informasi dalam pembelajaran
3.    Etika penggunaan teknologi informasi dalam pembelajaran
4.    Faktor-faktor pendukung pembelajaran melalui teknologi informasi

BAB II
PEMBAHASAN
A.  Pengertian Teknologi Informasi
Secara etismologi, teknologi informasi merupakan terjemahan dari bahasa Inggris information Technology. Istilah teknologi adalah keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia.Sedangkan informasi adalah adalah pemberitahuan, kabar atau berita tentang sesuatu.Jadi teknologi informasi adalah peralatan yang digunakan menyampaikan pemberitahuan, kabar atau berita tentang sesuatu. Secara mudahnya teknologi informasi adalah hasil rekayasa manusia terhadap proses penyampaian informasi dari bagian pengirim ke penerima sehingga pengirim informasi tersebut akan, (a) lebih cepat, (b) lebih luas sebarannya, dan (c) lebih lama penyimpanannya (Munir, 2008:8-9). Istilah teknologi telah dikenal sejak jutaan tahun yang lalu, karena dorongan untuk hidup yang lebih nyaman, lebih makmur dan lebih sejahtera.
Sementara itu, informasi (informasi: bahasa Inggris) berarti keterangan, pemberitahuan, kabar atau berita tentang sesuatu. Maka teknologi informasi (IT) adalah hasil rekayasa manusia terhadap proses penyampaian informasi dari pengirim ke penerima sehingga, lebih cepat, lebih luas sebarannya, dan lebih lama penyimpanannya (Sidiq, 2009:4).
Sementara itu, pengertian teknologi informasi sebagaimana dinyatakan oleh Lucas yang dikutip Munir (2008), adalah segala bentuk teknologi yang diterapkan untuk memproses dan mengirimkan informasi dalam bentuk elektronis, micro computer, computer mainframe, pembaca barcode, perangkat lunak pemroses transaksi, perangat lunak lembar kerja (work sheet) dan peralatan komunikasi dan jaringan, merupakan contoh teknologi informasi.
Istilah TI (Teknologi Informasi) pada dasarnya berkaitan dengan istilah TK (Teknologi Komunikasi)yang dikenal lebih dulu.Menurut Richard Weiner dalam Websters New Word Dictonary and Communication teknologi informasi adalah pemrosesan, pengolahan, dan penyebaran data oleh kombinasi komputer dan telekomunikasi. Teknologi informasi lebih kepada pengerjaan terhadap data. TI menitikberatkan perhatiaannya kepada bagaimana data diolah dan diproses dengan menggunakan komputer dan telekomunikasi.
Dalam konteks yang lebih luas, teknologi informasi merangkum semua aspek yang berhubungan dengan mesin (komputer dan telekomunikasi). Berkaitan dengan aspek kemasan (package), maka informasi yang diolah dan disampaikan oleh komputer untuk kepentingan belajar inilah yang dikemas melalui sebuah proses pengemasan.
B.  Manfaat Teknologi Informasi Dalam Pembelajaran
Dalam pembelajaran teknologi informasi memiliki banyak fungsi dan manfaat. Diantara fungsi dan manfaat Information Communication Technology (ICT):
1.    Meningkatkan keterampilan dan kompetensi
a.    Setiap pemangku kepentingan harus memiliki kompetensi dan keahlian dalam menggunakan teknologi informasi untuk pendidikan dan pembelajaran;
b.    Informasi merupakan bahan mentah dari pengetahuan yang harus ddiolah melalui proses pembelajaran;
c.    Membagi pengetahuan antar satu peserta didik dengan yang lainnya bersifat mutlak dan tidak berkesudahan;
d.   Belajar mengenai cara belajar yang efektif dan efisien bagi pengajarnya;
e.    Belajar adalah proses seumur hidup (long life) yang berlaku bagi setiap individu manusia.
2.    Menjadi infrastruktur pembelajaran
a.    Saat bahan ajar banyak disimpan dalam format digital dengan model yang beragam seperti multi media;
b.    Para pesrta didik  dan para instruktur aktif bergerak dari satu tempat ke tempat lainnya;
c.    Proses pembelajaran dapat dilakukan dimana dan kapan saja;
d.   Perbedaan letak geografis tidak menjadi batasan proses pembelajaran;
e.    The network is the school akan menjadi fenomena baru dalam dunia pendidikan.
3.    Menjadi sumber dan bahan ajar
a.    Ilmu pengetahuan berkembang sedemikian cepatnya;
b.    Pengajar-pengajar yang hebat tersebar diberbagai belahan dunia;
c.    Buku-buku bahan ajar dan referensi diperbaharui secara kontinu;
d.   Inovasi memerlukan kerjasama pemikiran;
e.    Tanpa teknologi proses pembelajaran yang up to date membutuhkan waktu yang lama.
4.    Menjadi alat bantu dan fasilitas pembelajaran
a.    Penyampaian pengetahuan mempertimbangkan konteks dunia nyata;
b.    Memberiakan ilustrasi berbagai fenomena ilmu pengetahuan untuk mempercepat penyerapan bahan ajar:
c.    Pelajar diharapkan melakukan eksplorasi terhadap pengetahuannya secara lebih bebas dan mandiri.
5.    Menjadi pendukung manajemen pembelajaran
a.    Setiap individu memerlukan dukungan pembelajaran tanpa henti setiap harinya;
b.    Transaksi dan interaksi antara stakeholder memerlukan pengelolaan baccak office yang kuat;
c.    Kualitas layanan pada pengelolaan administrasi pendidikan seharusnya ditingkatkan secara bertahap;
d.   Orang merupakan sumber daya yang sangat bernilai;
e.    Munculnya keberadaab system pendidikan interorganisasi.
6.    Menjadi sistem pendukung keputusan
a.    Setiap individu memiliki karakteristik dan bakat masing-masing dalam pembelajaran;
b.    Pengajar seharusnya meningkatkan kompetensi dan keterampilan dalam berbagai bidang ilmu;
c.    Sumberdaya yang terbatas, pengelolaan yang efektif seharusnya dilakukan;
d.   Institusi seharusnya tumbuh dari waktu ke waktu dalam hal jangkauan dan kualitas.
Selain manfat-manfaat yang sudah disebutkan diatas, berikut beberapa manfaat penggunaan internet yang kami dapatkan dari internet, yakni:
1.    Internet sebagai gudang informasi
Dengan adanya internet, dunia ilmu pengetahuan semakin terbuka bagi siapa saja.Penyebaran informasi berlangsung cepat, segala informasi di belahan dunia manapun dapat diperoleh dalam sekejap.Informasi yang tadinya sulit diperoleh, saat ini sudah bukan sesuatu yang sulit lagi. Dengan memanfaatkan fasilitas search engine atau mesin pencari, pencarian informasi dapat dilakukan dengan mudah, baik berupa data, berita, file, gambar, musik, maupun film. Beberapa ensiklopedi online juga bisa dijadikan acuan untuk menambah pengetahuan.Contoh yang cukup populer adalah Wikipedia (http://id.wikipedia.org). Melalui internet, juga bisa berbagi informasi dan pengetahuan dengan pengguna lain. Contohnya adalah membuat situs pribadi (blog atau weblog) untuk berbagi cerita atau pengetahuan dan berpartisipasi dalam komunitas tertentu lewat internet.
2.    Internet sebagai berita online
Sekarang tidak perlu menunggu hingga pagi untuk membaca berita terbaru. Banyak halaman web (halaman di situs internet) yang menyediakan berita-berita dunia secara update (selalu diperbaharui dari waktu ke waktu sesuai perkembangan berita yang ada). Berita apa saja ada, mulai dari olahraga, politik, keuangan, sains dan teknologi, cuaca, ekonomi, budaya, dan sebagainya. Sebagian surat kabar/majalah yang ada di Indonesia juga menyediakan layanan berita online.
3.    Internet sebagai perpustakaan online
Bentuk khusus dari internet sebagai gudang informasi adalah tersedianya fasilitas perpustakaan online, yang kumpulan-kumpulan situs-situs web dari perpustakaan kelas dunia. Di situs ini, dapat membaca buku secara online maupun offline (isi situs diunduh atau disimpan di komputer terlebih dulu, sehingga dapat dibaca tanpa memerlukan koneksi internet). Buku apa saja ada, mulai dari ensiklopedi, novel, buku pelajaran, teknologi, komputer, komik, dan sebagainya. Ingat, tidak semua buku ini tersedia secara gratis.Ada beberapa situs yang mengharuskan membeli secara online atau membayar iuran sejumlah tertentu.
4.    Internetsebagai pendidikan jarak jauh
Internet sebagai gudang informasi dan perpustakaan online serta kemampuannya untuk membangun komunikasi interaktif memungkinkan untuk dilakukan pendidikan jarak jauh.Pendidikan jarak jauh artinya guru dan siswa atau dosen dan mahasiswa tidak harus selalu berada di satu tempat untuk menyelenggarakan pendidikan. Siswa dapat mengakses situs web sekolah mereka dan mengikuti proses pendidikan melalui komputer yang ada di depannya. Kapan saja, selama 24 jam sehari. Tak peduli sedang berada di mana, di rumah atau ketika sedang bepergian. Materi pelajaran yang harus dikuasai siswa telah disediakan oleh guru di situs web itu. Jika membutuhkan konsultasi, siswa dapat berinteraksi dengan guru melalui email (surat elektronik), chatting, atau bercakap-cakap langsung lewat telepon internet. Konsep ini sering disebut e-learning.
Rusmana (Heri Gunawan, 2012) menyatakan bahwa pemanfaatan internet sebagai media pembelajaran memiliki kelebihan, sebagai berikut :
1.    Dimungkinkan terjadinya distribusi pendidikan ke semua penjuru tanah air dan kapasitas daya tampung yang tidak terbatas karena tidak memerlukan ruang kelas.
2.    Proses pembelajaran tidak terbatas oleh waktu, seperti halnya dalam tatap muka di kelas;
3.    Pembelajaran dapat memilih topik atau bahan ajar yang sesuai dengan keingginan dan kebutuhan masing-masing;
4.    Lama waktu belajar juga ditentukan oleh kemampuan masing-masing siswa;
5.    Adanya keakuratan dan kekinian materi pembelajaran.
Pembelajaran dapat dilakukan secara interaktif, sehingga siswa menjadi lebih menarik terhadap pembelajaran, dan para pihak yang berkepentingan (guru dan orang tua) dapat ikut menyukseskan proses pembelajaran, dengan mengecek tugas-tugas yang dilakukan siswa secara online.
Sedangkan kelemahan dari internet bagi pembelajaran ialah:
1.    Kemajuan TIK juga akan semakin mempermudahterjadinya pelanggaran terhadap Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) karena semakin mudahnya mengakses data menyebabkan orang yang bersifat plagiatis akan melakukan kecurangan;
2.    Walaupun sistem administrasi suatu lembaga pendidikan bagaikan sebuah sistem tanpa celah, akan tetapi jika terjadi suatu kecerobohan dalam menjalankan sistem tersebut akan berakibat fatal;
3.    Salah satu dampak negatif televisi adalah melatih anak untuk berpikir pendek dan bertahan berkonsentrasi dalam waktu yang singkat (short span of attention).
C.  Etika Penggunaan Teknologi Informasi Dalam Pembelajaran
Etika bermakna sekumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak, tata cara (adat, sopan santun) mengenai benar dan salah tentang hak dan kewajiban yang dianut oleh suatu golongan atau masyarakat. Maka dengan demikian etika penggunaan teknologi informasi dalam pembelajaran akan terkait dengan asas atau nilai yamg berhubungan dengan akhlak, tata cara, nilai mengenai benar dan salah, hak dan kewajiban tentang IT yang dianut oleh suatu golongan atau masyarakat dalam pendidikan.
Adanya etika dalam ICT adalah dalam rangka mengurangi penyalahgunaan ICT, terutama pemanfaaatan ICT dalam proses pembelajaran. Maka dengan demikian, dengan adanya berbagai kemudahan dalam menikmati informsi dengan cepat dan mudah. Desain informasi dan konten akan mempengaruhi cara pandang kita dalam berbagai aktivitas.
Oleh karena itu, dalam penggunaan ICT dalam proses pembelajaran harus memperhatikan berbagai hal, karena pengguna ICT sangat beragam dilihat dari usia, ras, jenis kelamin, agama, budaya dan lain sebagainya. Maka sebaiknya ICT memperhatikan etika yang berlaku pada masyarakat, baik etika agama, sosial dan hukum yang disepakati oleh masyarakat.
D.  Faktor-Faktor Pendukung Pembelajaran Melalui Teknologi Informasi
Sebagai dasar untuk memanfatkan internet sebagai media pembelajaran dalam seting sekolah, ada beberapa hal yang perlu mendapat perhatian dan penanganan yang serius agar penyelenggaraan pemanfaatan internet untuk pembelajaran bisa berhasil, yaitu:
1.    Faktor lingkungan, yang meliputi institusi penyelenggara pendidikan dan masyarakat
a.    Institusi
Diwujudkan dalam bentuk kebijakan dan komitmen, sangat menentukan terselengaranya pemanfaatan internet untuk pendidikan dalam lingkungan sekolah.Institusi pertama yang dituntut untuk memiliki komitmen dalam pendayagunaan internet untuk pembelajaran tentu saja adalah sekolah.
b.    Masyarakat
Lingkungan yang perlu mendapat perhatian ialah lingkungan keluarga siswa.Karena dari lingkungan keluargalah diharapkan munculnya dukungan yang mampu memberikan dorongan untuk memotivasi siswa dalam memanfaatkan internet untuk keperluan pendidikan.
2.    Siswa atau peserta didik meliputi usia, latar belakang, budaya, penguasaan bahasa, dan berbagai gaya belajarnya
Sesungguhnya sasaran didik terkelompok dalam segmen-segmen tertentu yang menghendaki adanya perlakuan yang berbeda pula. Sehingga dalam pendayagunaan internet di sekolah akan lebih baik apabila melakukan segmentasi secar lebih homogeny baik ditinjau dari aspek demografi maupun psikografi, walaupun sesungguhnya pendekatan segmentasi ini lebih dikenal dalam konsep pemasaran yang menghendaki diketahuinya kelompok-kelompok sasaran dengan jelas melalui pendekatan segmentasi pasar, namun pendekatan ini sesungguhnya juga bisa diterapkan dalam semua bidang kegiatan termasuk dalam bidang pendidikan.
3.    Guru atau pendidik meliputi latar belakang, usia, gaya mengajar, pengalaman, dan personalitinya
Peranan guru tak kalah menentukannya terhadap keberhasilan pemanfaatan internet di sekolah. Pemantauan sementara di beberapa sekolah dasar, dan menengah di Bandung umumnya menunjukkan bahwa inisiatif pemanfaatan internet di sekolah justru banyak yang datang dari guru-guru yang memiliki kesadaran lebih awal tentang potensi internet guna menunjang proses belajar mengajar. Untuk itu perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a.    Guru perlu diberikan pemahaman berbagai keuntungan, termasuk kelebihan dan kelemahan penggunaan internet untuk pembelajaran, sehingga mereka memiliki motivasi dan komitmen yang cukup tinggi.
b.    Guru, baik nantinya dia akan berperan sebagai pengembang dan pengguna maupun yang diproyeksikan sebagai pengelola sistem pembelajaran berbasis internet, harus dibekali dengan kesadaran, wawasan, pengetahuan, dan keterampilan tentang internet.
c.    Guru yang akan dilibatkan dalam pengembangan dan pemanfaatan internet untuk pembelajaran hendaknya memiliki pengalaman dan kemampuan mengajar yang cukup.
d.   Jumlah guru yang akan dilibatkan dalam pengembangan dan pemanfaatan internet untuk pembelajaran, hendaknya disesuaikan dengan kebutuhan dan dilakukan secara bertahap.
e.    Guru harus memiliki komitmen dan keseriusan dalam menangani pengembangan dan pemanfaatan internet untuk pembelajaran.
f.     Tetap menjaga gaya mengajar tiap-tiap guru, karena hal itu akan dicerminkan dalam cara pembelajaran mereka kelak di sistem pembelajaran dengan internet.
4.    Faktor teknologi meliputi komputer, perangkat lunak, jaringan, koneksi ke internet, dan berbagai kemampuan yang dibutuhkan berkaitan dengan penerapan internet di lingkungan sekolah
Terselenggaranya kegiatan pembelajaran dengan dukungan internet, maka setelah ketiga unsur didepan dipenuhi dengan kondisi sebagaimana telah diuraikan, maka factor teknologi merupakan suatu hal yang juga mutlak harus tersedia dan harus memenuhi standar minimal yang di persyaratkan, baik yang berkaitan dengan peralatan, infrastruktur, pengoprasian, dan perawatannya.

Idealnya dalam pemanfaatan internet untuk pembelajaran disekolah, harus tersedia sejumlah komputer yang bisa mengakses internet untuk pembelajaran di sekolah, harus tersedia sejumlah komputer yang bisa mengakses internet akan lebih baik lagi kalau komputer-komputer yang tersambung ke internet tersebut diletakkan di ruang khusus seperti ruang laboratorium komputer ataupun di ruangan-ruangan lain yang dianggap strategis. Hal tersebut dimaksudkan untuk memberikan kemudahan bagi guru dan siswa dalam mengakses internet.

0 Response to "Makalah Inovasi Pembelajaran Agama Islam Berbasis Teknologi Informasi"