Metode
Penelitian
Secara umum, metode
penelitian Research and Development atau
lebih dikenal dengan R & D.
Menurut Sgiyono (2008: 297), metode R
& D adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan suatu
produk tertentu serta untuk menguji keefektifan produk tersebut. Sebagaimana
yang telah diutarakan sebelumnya, penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan
suatu bahan ajar berbentuk LKS. Oleh karena itu, metode R & D sangat cocok digunakan untuk menghasilkan produk berupa
LKS Berbasis Scientific yang dapat
membantu proses pembelajaran.
Model pengembangan perangkat pembelajaran yang akan
digunakan adalah model yang dikemukakan oleh Thiagarajan, Semmel, dan Semmel,
yakni model 4-D. Dinamakan model 4-D, karena dalam pengembangannya terdiri atas
empat tahap, yakni Define, Design,
Develop, dan Desseminate (Trianto,
2008: 102). Namun, dengan
pertimbangan keterbatasan kemampuan penulis, tahapan Desseminate dalam penelitian dan pengembangan LKS Berbasis Sientific ini tidak akan dilakukan. Penulis hanya akan mengemangkan LKS ini
sampai tahap Develop saja.
Berikut ini adalah penjelan dari tahapan-tahapan
pengembangan perangkat pembelajaran model 4-D:
a. Tahap
Define (Pendefinisian)
Tujuan tahap ini
adalah menetapkan dan mendefinisikan syarat-syarat pembelajaran, yaitu
melakukan analisis awal akhir yang bertujuan untuk mengidentifikasi masalah
dasar yang dihadapi dalam pembelajaran, analisis siswa, analisis tugas,
analisis konsep, dan perumusan tujuan pembelajaran (Trianto, 2008: 102). Secara
garis besar, pada tahap ini dilakukan analisis terhadap kurikulum, meliputi
pemilihan kompetensi inti, kompetensi dasar, menentukan indicator pencapaian
kompetensi, tujuan pembelajaran, serta melakukan analisis karakteristik siswa
yang akan berguna untuk menyusun dan merancang perangkat pembelajaran (LKS
Berbasis Scientific).
b. Tahap
Design (Perancangan)
Setelah melakukan tahap pendefinisian, maka
dilanjutkan pada tahap perancangan. Tahap ini diawali dengan penyusunan tes
yang disusun berdasarkan perumusna tujuan pembelajaran. Tes ini merupakan alat
untuk mengukur terjadinya perubahan kemampuan siswa. Secara khusus, dalam
penelitian ini perubahan yang diteliti adalah perubahan kemampuan berpikir
kritis siswa.
Langkah selanjutnya pada tahapan ini adalah
pemilihan media dan pemilihan format. Pemilihan media yang dimaksud dalam
penelitian ini tentunya berupa bahan ajar berbentuk Lembar Kegiatan Siswa, sedangkan pemilihan format dilakukan
dengan mengkaji beberapa bahan ajar, seperti LKS yang digunakan penulis selama
kegiatan Praktek Pengalaman Lapangan, LKS Berbasis Aktivitas Kritis, bahan ajar
berbasis komik, dan beberapa bahan ajar yang penulis temukan dalam karya-karya
ilmiah lainnya.
Pada tahapan ini, rancangan awal perangkat
pembelajaran sudah tesusun. Selain itu, juga disiapkan instrumen penelitian,
seperti lembar validasi ahli beserta pedoman penskorannya. Rancangan awal LKS
ini sengaja tidak penulis sajikan pada bagian ini. Dengan pertimbangan segi
kerapihan dan keteraturan penulisan, rancangan awal LKS Berbasis Scientific terlampir pada bagian
lampiran.
c. Tahap
Develop (Pengembangan)
Pada tahapan ini, LKS Berbasis Scientific yang telah melewati tahap design ini akan dikembangkan berdasarkan pandangan Tessmer
(Surmilasari, 2012), yaitu expert review,
one-to-one evaluation, small group, dan field
test. Berikut ini adalah penjelasannya:
1) Expert Review
Pada
langkah ini dilakukan validasi LKS Berbasis Scientific
oleh beberapa ahli. Validasi ini dilakukan untuk mengetahui ketepatan LKS
yang dirancang untuk kelas VII SMP Negeri 2 Cileunyi berdasarkan pendekatan Scientific. Pada tahap validasi ini akan
diuji beberapa aspek menyangkut LKS Berbasis Scientific ini, yakni aspek pembelajaran, aspek substansi materi,
aspek bahasa, dan aspek penampilan. Hasil validasi ini akan menjadi bahan untuk
melakukan revisi terhadap rancangan awal LKS ini.
2) One-to-one Evaluation
Pada
langkah ini, LKS Berbasis Scientific akan
diujicobakan pada tiga orang siswa sehingga diperoleh tanggapan dan komentarnya
tentang LKS ini. tanggapan serta komentar siswa ini akan digunakan untuk
memperbaiki LKS sebelum memasuki tahap selanjutnya.
3) Small Group
Setelah
LKS direvisi berdasarkan pada tahap sebelumnya, LKS Berbasis Scientific ini akan kembali diujicobakan
pada kelompok kecil yang terdiri dari 10 orang siswa. Siswa-siswa tersebut
memiliki karakteristik yang sama atau hampir sama dengan karakteristik siswa
yang akan dijadikan sasaran penelitian. Pada langkah ini, tanggapan serta hasil
pengisian bagian-bagian LKS ini akan dianalisis. Hasilnya akan menjadi dasar
untuk melakukan revisi sebelum diujicobakan pada uji coba lapangan (field test).
4) Field Test
Pada
langkah ini akan dilakukan uji coba lapangan. Uji coba dilakukan pada kelas
yang menjadi sasaran penelitian dalam situasi pembelajaran yang sesungguhnya.
Pembelajaran dilakukan dengan menggunakan pendekatan ilmiah (Scientific). Pada tahap ini akan
diteliti sejauh mana efektifitas LKS Berbasis Scientific dalam proses pembelajaran melalui latihan soal yang ada
pada LKS serta angket skala sikap. Hasil analisis pada tahap ini akan menjadi
dasar penyempurnaan LKS Berbasis Scientific.
d. Tahap
Desseminate (Penyebaran)
Pada tahap ini LKS yang telah direvisi dan disempurnakan
seharusnya disebarkan pada skala yang lebih luas. Namun, atas pertimbangan
keterbatasan kemampuan penulis, tahap ini tidak dilaksanakan.
0 Response to "Metode Penelitian Research and Development Pengembangan LKS Berbasis Scientific"
Post a Comment